Mohon tunggu...
Febriani Indriawan
Febriani Indriawan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Pendidikan Bisnis - Universitas Pendidikan Indonesia 2018

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN-Tematik UPI: Literasi sebagai Pembentuk Karakteristik Anak (SDN 3 Mangkalaya)

25 September 2021   00:44 Diperbarui: 25 September 2021   00:48 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pandemi Covid-19 merupakan wabah penyakit yang menyebar secara global.  Pemerintah Indonesia mengupayakan banyak aturan yang salah satunya adalah menerapkan himbauan kepada masyarakat agar dapat menerapkan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan didalam rumah tanpa perlu melakukan banyak interaksi dengan banyak orang. Hal ini tentunya sangat berdampak pada Pendidikan di Indonesia yang diakibatkan pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Pada sistem pembelajaran seperti itu tentunya menimbulkan berbagai keresahan utamanya pada guru dan siswa karena harus lebih banyak menanggung tugas-tugas yang ada.

Literasi pada peserta didik selama pembelajaran daring memberikan efek luar biasa. Ketika guru memberikan materi, mau tidak mau mereka membaca materi yang telah diberikan guru. Umumnya, peserta didik sudah akrab berselancar dengan bantuan jaringan internet selama melaksanakan pembelajaran daring. Di dunia maya, banyak informasi yang dapat mereka peroleh untuk menambah pengetahuan. Namun, tak sedikit peserta didik mendapati "kunci jawaban" dikanal internet tanpa mereka mau membaca dan memahaminya terlebih dahulu, sehingga hal tersebut berdampak pada peserta didik menjadi tidak mau berpikir sendiri untuk mencari jawaban dari permasalahan, dan lebih mengandalkan mesin pencarian otomatis. Hal ini menyebabkan siswa malas dan lebih menghabiskan waktunya untuk bersantai ataupun bermain.

Permasalahan lain yang timbul pada peserta didik ialah peserta didik yang lebih memilih menggunakan smartphone nya saat ini hanya sebatas untuk bersosial media atau bermain game dibandingkan membaca serta memahami materi yang diberikan oleh guru ataupun materi yang berkaitan dengan pelajaran. 

Belum lama ini keputusan pemerintah diberikan kepada masyarakat, utamanya dalam bidang pendidikan untuk membuka kembali sekolah dan diserahkan kepada pemerintah daerah dan sebagian besar sekolah sudah memulai kembali pembelajaran luring atau disebut juga PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas). Namun saat ini situasi yang terjadi di lapangan tidak seperti yang diperkirakan, setahun setelah pandemi menjadi akrab dengan kehidupan sehari-hari siswa ini harus menghadapi suatu "New Normal" sekolah yang sebelumnya luring menjadi daring di masa pandemi dan kini kembali semi luring tentunya memiliki berbagai jenis kendala.

Salah satu temuannya dimana anak kelas 5 (lima) SD masih belum mahir dalam membaca dan sedikit kaku dalam menulis, sehingga hal tersebut merupakan dampak yang terjadi pada situasi sekarang ini utamanya pada kegiatan literasi anak dimasa pandemi Covid-19. Maka dari itu, mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia berupaya untuk dapat membantu permasalahan tersebut dalam program KKN Tematik Literasi dan Rekognisi.

Sasaran yang dituju adalah mengupayakan dalam peningkatan Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi pada program wajib dan Literasi Digital, Literasi Financial serta Literasi Budaya dan Kewarganegaraan secara Daring sebagai program pilihan. Sasaran pada KKN kali ini yaitu pada pendidikan PAUD,TK,SD, dan SMP.

Kegiatan KKN di SDN 3 Mangkalaya dalam pengupayaan Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi dan Literasi Sains dilakukan dengan bantuan dari sekolah maupun orang tua.

Orang tua tentunya harus terlibat dalam kegiatan pembelajaran anak, karena pada masa pandemi ini guru tidak dapat membantu siswa nya secara real time sehingga orang tua lah yang harus menggantikan posisi tersebut selama pandemi ini. SDN 3 Mangkalaya telah mengupayakan banyak hal untuk menangani hal tersebut dengan diadakan nya pojok membaca, hingga guru yang mengusahakan untuk dapat mendampingi siswa belajar dirumah siswa tersebut.

Dimasa pembelajaran seperti saat ini, pihak SDN 3 Mangkalaya dengan mahasiswa KKN mengimplementasikan pendekatan kepada orang tua siswa dengan memberikan referensi media pembelajaran menarik untuk anak seperti video pembelajaran yang interaktif dan penuh warna, memberikan beberapa buku sumber bacaan berbentuk E-Book (Electronic Book) yang dimana E-Book tersebut memuat buku pembelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA. Selain itu disediakannya juga buku penguatan pembelajaran pada anak dan macam-macam buku non pelajaran contohnya buku cerita bergambar, buku dongeng, dan lain sebagainya. Sehingga tentunya hal ini diharapkan menjadi strategi orang tua untuk dapat meningkatkan kembali minat literasi pada anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun