Mohon tunggu...
fazrin fadhillah
fazrin fadhillah Mohon Tunggu... -

terus mencoba dan hidup bebas untuk sukses

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

mengingat peristiwa Isro Mi'raj

5 Mei 2015   14:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:21 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi umat islam pasti anda mengetahui Bulan Rajab ini adalah bulan yang istimewa karena pada bulan ini terjadi peristiwa penting yaitu Isro Mi’raj. Banyak dari kalian yang sudah tahu kebesaran Allah SWT, bisa dilihat dari berbagai macam ciptaannya dari bbumi sampai ke langitnya. Kali ini saya hanya akan sekedar mengingatkan sejarah penting bagi umat islam yang memperlihatkan keagungan Allah SWT.

Isro adalah perjalanan dan Mi’raj berarti malam hari. Orang yang sedang berjalan di malam hari mungkin bisa disebut sedang isro mi’rat tetapi yang pada bulan ini kita peringati adalah perjalanan Rasulullah saw. Dari masjidil harom(makkah) ke masjidil aqso(palestina) pada malam hari dengan waktu yang sangat cepat mungkin tak kan terpikir oleh nalar manusia.

Isro dan Mi’raj terjadi 1 tahun sebelum Rasulullah saw hijrah ke madinah tepatnya pada tanggal 27 Rajab

[caption id="attachment_415122" align="alignright" width="300" caption="Peta Perjalanan Rasulullah Saw. dari Masjidil Haram(Mekah) ke Masjidil Aqsa(Palestina)"][/caption]

Rasul dijemput oleh panglima Malaikat. Kala itu malam senin ketika Rasul berada di malam hari ada yang menjemputnya, bukan mahkluk biasa yang menjemputnya melainkan malaikat Jibril, panglima para malaikat. Kenapa dia menjadi panglima para malaikat? Kenapa bukan malaikat maut, Izrail? Kan keren tuh bisa mencabut nyawa, kenapa bukan malaikat Israfil? Malaikat yang meniup tandanya kiamat, Karena ketika Allah hendak menciptakan Adam, Allah menyuruh semua mahkluk untuk sujud termasuk parta malaikat tapi malaikat melakukannya dengan bertahap dan malaikat yang sujud pertama adalah Malaikat Jibril, itulah sebabnya.

Rasul pergi bersama malaikat dengan menunggangi buroq. Pada saat itu Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk membawa tugas mulia yaitu menjemput Rasul untuk berkunjung ke 7 langit. Sebelum menjemput nabi, malaikat pergi ke surga untuk mengambil hewan surga untuk menjadi kendaraan rasul. Kala itu ada seekor buroq yang sedang bersedih di tengah gerombolannya yang ceria. Lalu malaikat bertanya kepada buroq itu, kenapa dia bersedih? Ternyata buroq itu sangat merindukan Rasul sehingga ia bersedih, lalu dipilihlah buroq itu menjadi kendaraan rasul yang kecepatannya sejauh mata memandang, too fast.

Hasil dari Isra Mi’raj adalah shalat 5 waktu. Rasul mendapatkan keistimewaan dari Allah untuk berkunjung ke langit ke-7. Sebelumnya tidak pernah terjadi kepada nabi-nabi lainnya bahkan rasul-rasul lainnya, hanya diberikan kepada nabi terakhir, Muhammad saw. Ketika sampai di langit ke-7, rasul diberikan kesempatan langsung bertemu dengan Allah yang bahkan malaikat pun tidak mampu untuk bertemu dengannya karena cahaya Allah yang suci menghalangi tapi Rasul yang begitu mulianya dipersilahkan. Allah memerintahkan langsung Rasul untuk melaksanakan sholat, awalnya 50 waktu tapi setelah berbincang dengan nabi sebelumnya dan bolak-balik bertemu Allah akhirnya sholat yang diwajibkan kepada umatnya adalah hanya 5 waktu saja dengan alasan 50 waktu itu terlalu berat padahal 5 waktu saja sudah berat yaa.

Peristiwa besar penting ini diabadikan dalam kitab suci. "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Begitulah firman Allah dalam QS. Al-Isra ayat 17.

Jika pikir dengan logika memang sangat tidak mungkin peristiwa ini terjadi, ketika Rasul pulang dan bercerita tentang kejadian ini, ada 3 golongan responnya. 1. Golongan seperti Abu Bakar, langsung menerima dan mempercayai karena beliau memang orang yang beriman, 2. Golongan seperti Abu Lahab, Abu Jahal, Abu gosok dan Abu-Abu lainnya, mereka tidak percaya malah mengatakan bahwa Muhammad gila, memang orang kafi, 3. Golongan orang-orang yang tidak jelas. Semoga kita termasuk golongan yang pertama, amiiin. Peristiwa in i sebenanrnya memberi pelajaran kepada kita dan menguji seberapa besar iman kita, jika kita beriman pasti akan mempercayai apapun yang terjadi yang dikisahkan dalam Al-Quran, ingatlah Allah mampu melakukan apapun sekalipun itu di luar nalar manusia.

Thanks, semoga bermanfaat.... ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun