Mohon tunggu...
Muhammad fazil
Muhammad fazil Mohon Tunggu... Auditor - Ada

🧑

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persiapan Provinsi Aceh Menghadapi Persaingan Teknologi Informasi dalam Ranah Logika Pemerintahan

18 April 2021   23:00 Diperbarui: 19 April 2021   07:22 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibukotanya berada di banda aceh. Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang di beri status sebagai daerah istimewa dan juga di beri kewenangan otonomi khusus . Aceh terletak di ujuang utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia .menurut hasil sensus badan pusat statistik tahun 2020 jumlah penduduk provinsi aceh sekitar 5.459.891 jiwa .letaknya dekat dengan kepulauan Andaman dan nikobar di india dan terpisahkan oleh laut Andaman. Aceh berbatasan dengan teluk benggala di sebelah utara samudera hindia di sebelah barat selat malaka ,selat malaka di sebelah timur dan sumatera utara di sebelah tenggara dan selatan.

Dalam hal ini penulis ingin mengajak pembaca agar sedikit paham tentang persiapan masyarakat pemerintah aceh dalam mengahdapi era teknologi sekarang berdasar pemahaman logika pemerintahan dan berujuk juga pada bukti bukti yang telah ada .sebagaimana telah di ketahui teknologi informasi sangatlah di butuhkan pada zaman sekarang di karenakan kenyataan bahwa industri teknologi informasi kini merupakan industry komersial dunia yang bernilai ia juga merupakan industry yang berkembang paling cepat dan merupakan kenyatan bahwa teknologi informasi tranformasi secara besar besaran atas kegiatan ekonomi dunia serta menarik perhatian yang sangatlah penting pada abad ini dan juga kenyataan paling besarnya bahwa teknologi informasi telah menciptakan banyak kesempatan kerja di berbagai bidang kehidupan .

Dengan adanya slogan yang biasa kita denger bahwa dengan informasi dunia kita akan sempit paham disini adalah dengan adanya informasi pemikiran kita luas dan rasa keingintauan akan dunia ini semakin besar sehingga tidak adahal yang tidak mungkin kita ketahui sekarang karena juga didukung oleh teknologi informasi yang sangat canggih pada zaman sekarang .lalu kembali lagi pada judul kita sejauh mana sih persiapan masyarakat aceh dalam mengahapi era persaingan teknologi informasi pada zaman sekarang.

Kepala biro humas dan protokol setda aceh rahmad raden mengatakan bahwa di era digital tenaga kehumasan di tuntun menguasai teknologi informasi . kemampuan memanfaatkan informasi digital adalah kunci dalam mempengaruhi pandangan publik. "di zaman digital sekarang ini informasi begitu cepat berkembang dan menyebar untuk itu setiap personal humas harus mampu untuk memanfatkan perkembangan era digital ini dengan baik"kata rahmad raden selaku kepala biro humas dan protokol setda aceh.

Beliau juga mengatakan "jika ada masalah terkait masyarakat dan lembaga humas harus berada di barisan paling depan meyelesaikan masalahnya . karena itu selain dituntun untuk mengusai taknik komunikasi yang baik personil humas juga harus memahami teknik negoisasi " ujar beliau. Paham disini adalah dengan adanya pelayanan teknologi informasi akan senantiasa memudahkan kita dalam melakukan apapun yang ingin kita lakukan dan juga paham dari perkatan beliau bahwa harus adanya pelayanan informasi yang baik dari para karyawan pemerintah aceh guna melayani rakyat dengan sebaik baiknya.

Logikanya jika kepala biro humas telah mewanti wanti hal tersebut berarti dalam hal pelayanan teknologi informasi aceh tidak tertinggal dengan provinsi lain hal ini menjadi perolehan penting juga bagi pemerintahan aceh sendiri sekarang tinggal untuk meneruskan kabijakan tersebut guna tidak hanya berhenti di kata saja akan  tetapi perilaku atau prakteknya juga harus demikian. Tetapi ada satu kasus yang membuat penulis ganjal akan judul ini yaitu peolehan provinsi aceh sebagai salah satu provinsi termiskin di Indonesia berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS atau badan pusat statistik .

Dengan kasus seperti itu banyak pemikiran bahwa layakkah aceh mendapatkan predikat tersebut ataukah jika povinsi saja termiskin bagaimana dengan layanan teknologi informasi di provinsinya ? banyak pertanyaan yang keluar seperti ini sekarang penulis akan sedikit meluruskan masalah ini berdasarkan logika dan juga berujuk pada kondisi masyarakat aceh sendiri .

Berunjuk pada watak masyarakat aceh yang dimana masyarakat aceh ini adalah masyarakat yang kebiasannya ingin enaknya saja atau ingin hasil yang lebih dengan usaha yang sedikit seperti itulah watak kebanyakan masyarakat aceh  mengapa penulis berani mengatakan hal tersebut karena penulis juga salah satu dari masyarakat aceh sendiri tetapi perlu di garis bawahi tidak semua dari masyarakat aceh yang bersifat sepeti ini ada juga yang sangat mandiri dan pekerja keras .tetapi penulis tidak akan membahas hal tersbut di sini. Dengan kebanyakan watak masyarakat aceh yang seperti itu maka dalam hal yang didata oleh badan pusat statistik itu apakah semua benar ? menurut mimin apa yang di keluarkan oleh BPS sendiri adalah apa yang di data mereka sedangkan masyarakat aceh kebanyakan tidak mengindahkan data sensus yang di berikan BPS kepada mereka dengan kebanyakan dari mereka mengisi hal tersebut dengan asal atau tidak sesuai dengan realita nya.maka keluarlah aceh sebagai provinsi termiskin dengan pendataan juga sebagai salah satu provinsi dengan pengeluaran terbanyak tetapi pemasukkannya sedikit .

Bagaimana logika demikian ? kita pasti berpikir bahwa dengan ada nya pengeluaran terbanyak maka pamasukannya akan sinkron juga dengan pengeluarannya begitulah pendapat penulis tentang aceh sebagai provinsi terminskin karena perlu kita ketahui juga apa yang didata bukan berarti apa yang ada nya. Dan juga terkait hubungan pelayanan teknologi informasi provinsi aceh dengan peraihan aceh ini sendiri menurut penulis tidak ada kaitannya di karenakan keadaan pelayan teknologi informasi di aceh mampu bersaing dengan provinsi provinsi yang lain itu menurut pandangan penulis sebagai salah satu masyarakat aceh.    

Jadi kesimpulan dari apa yang telah kita pelajari bahwa aceh  termasuk provisi yang sanggup bersaing di bidang teknologi. provinsi aceh juga tidak kalah dengan pelayanan dengan provinsi lain dinilai dari hubungan nya pemerintah dengan pemerintah pemerintah dengan masyarakat dan juga kondisi ini perlu di pertahankan agar pemerintah aceh senantiasa dapat bersaing dengan provinsi provinsi yang lain minimal dapat berjalan di arahnya sendiri dan tidak di remehkan oleh orang lain supaya dapat menjadi provinsi yang bagus secara kualitas dan kuantitas agar tidak dipandang rendah sebelah mata oleh orang lain.

Penulis juga berharap dengan adanya artikel ini supaya dapat terlahir generasi generasi terbaik di masa yang akan datang yang dimana generasi kedepan harapanya dapan berjaing di era milenial ini dan juga dapat memajukan provinsi aceh ke jenjang yang lebih tinggi supaya martabat aceh yang dulu yang di kenal sebagai daerah yang kaya raya akan sumber daya alam dan sumber daya manusianya bisa kembali lagi supaya bisa menjadi provinsi yang bisa menjadi contoh buat provinsi lainnya yang ada di Indonesia ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun