Mohon tunggu...
Fazil Abdullah
Fazil Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu berat, Sayang. Kau harus sediakan waktu dan dunia, yang seringnya tidak bersahabat.

Cerpen Perempuan yang Meminta Rokokmu dan Mogok di Hutan mendapat penghargaan dari Kompasiana (2017 dan 2018). _____________________________________________ linktr.ee/fazilabdullah 👈 merupakan pintu masuk menuju dunia karya saya. silakan masuk dan jelajahi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jejak Abu-abumu untuk Mata Buih

2 Januari 2020   15:52 Diperbarui: 2 Januari 2020   15:58 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata dan lakumu yang tinggal pada jejak
berakhir di pembuangan
jadi pembungkus makanan siap saji
jadi pembakar kayu di perapian
jadi abu pencuci piring di pelosok
jadi pemusnah serangga di kebun

Kala jejak abu-abumu hendak diminum
di gurun kehausan
nyatalah selayang fatamorgana

Kala hendak dicerna
ternyata api yang jauh dari panggang
mengantung busuk

Kala hendak dijalankan
mengantarkan pada kabut
mengurung buta

Adalah abu-abumu yang dipilah-pilih
diambil hitam, dijadikan tsunami
atau api-api melubangi bumi
sementara putih, dijadikan purnama
saat malam-malam gulita

Pada akhirnya
jejakmu hanya debu
yang harus disapu

Sementara penerusmu
tetap buih

*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun