Mohon tunggu...
Fahmi Aziz
Fahmi Aziz Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penikmat kata

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Grab Sebagai Penangkal "Travel Scam" di Asia Tenggara

4 Desember 2019   21:06 Diperbarui: 4 Desember 2019   21:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu bentuk penipuan turis asing (travel scam) sering dilakukan oleh oknum supir taksi. Sumber: shutterstock.com

Tak sedikit orang bercita-cita menjelajajahi dunia. Mengenal budaya baru, melihat bangunan ikonik tiap negara dan bersentuhan dengan lingkungan baru. Setidaknya menjuju dulu negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Namun bagaimana jadinya, bila Anda justru menjadi korban penipuan turis atau yang juga dikenal sebagai "travel scam". Tak hanya kehilangan sejumlah uang, bahkan liburan Anda berujung menjadi bencana.

Seorang teman, Gigih Syukron (24 tahun) bercerita dirinya pernah magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Filipina selama Oktober 2018. 

Acapkali, ia menerima laporan dari WNI yang menjadi korban penipuan turis ketika berkunjung ke negara yang berjuluk "Mutiara Laut Orien" itu. Modus yang paling sering ditemui adalah 'Taksi Argo Kuda'. Banyak oknum supir taksi di bandara yang melakukan praktik ini.

Padahal jaraknya yang ditempuh tidak terlalu jauh, tapi argonya terlampau mahal. Ternyata supir telah memodifikasi meterannya sedemikian rupa. Sehingga argonya melanju kencang bak 'kuda pacu'. Ini adalah model yang paling umum ditemui di seluruh belahan dunia.

"Jadi lebih aman, dipastikan dulu sebelum naik taksi. Atau dengan memesan lewat layanan trasnportasi daring," ujar Gigih.

Hal tersebut diamini oleh salah seorang travel blogger, Aji Sukma (29 tahun). Beberapa kali ia telah melakukan trip di sejumlah negara Asia Tenggara. Menurut dia, ada beberapa destinasi wisata yang tidak bisa dijangkau dengan angkutan umum masal. Akhirnya, ia memutuskan menggunakan Grab sebagau platform penyedia transportasi daring. #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua

"Kalau pakai taksi konvensional tarifnya mahal. Jadi selain mudah dan tarifnya akurat, GrabCar jadi opsi pilihan transportasi online yang terjangkau untuk wisatawan," kata dia.

Selain itu, dengan Grab, para pengguna dari Indonesia tidak perlu lagi menginstal ulang aplikasinya atau mengunduh layanan Grab khusus di negara tujuan. Karena fitur Grab di dalam gadget mereka, akan menyesuaikan dengan sendirinya, baik posisi, bahasa dan mata uang.

Sebagai tambahan, Grab sendiri bisa digunakan di sejumlah negara di Asia Tenggara. Selain di Indonesia, juga hadir di Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sebenarnya apa lagi sih modus penipuan turis asing yang sering ditemukan? Memamg penting bagi para travellers memiliki wawasan ini. Namun menariknya ada beberapa fitur di aplikasi Grab yang bisa dimanfaatkan guna menghindari penipuan tersebut. Berikur ulasannya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun