Awal masa anak juga sering disebut sebagai "golden age" atau "usia emas". Hal ini disebabkan pada usia tersebut merupakan usia dimana anak memiliki perkembangan yang sangat pesat. Baik perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi anak. Pada anak usia dini aspek sosial emosi ini dapat dikembangkan melalui pembelajaran sosial emosional. Dimana pembelajaran sosial emosional adalah proses mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi sosial dan emosional sebagai modal anak dalam berinteraksi dengan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar. Ada 3 komponen emosi yang berperan, yaitu psikologis (gairah tubuh), kognitif (perasaan yang dialami secara subjektif), dan behavioral (karakteristik perilaku yang terlihat).
Emosi berbeda dari perasaan maupun mood. Perasaan adalah pengalaman subjektif dari emosi, sedangkan perasaan yang menyebar, tahan lama, dan mungkin tidak memiliki pemicu yang dapat diidentifikasi merupakan pengertian dari mood. Emosi dasar manusia menurut Paul Ekman yaitu, senang, sedih, marah, jijik, takut, dan terkejut. Emosi bukan hanya dimiliki oleh manusia, tetapi beberapa emosi juga dimiliki oleh hewan.
Perkembangan sosial emosional yang positif atau baik merupakan jalan untuk kesuksesan dalam bidang akademik, kognitif, sosial, dan emosional dalam kehidupan anak selanjutnya. Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.