Mohon tunggu...
Fay RRani
Fay RRani Mohon Tunggu... Freelancer - Penerjemah

Masa kecilnya ingin sekali bisa memahami semua bahasa di dunia. Memahami untuk tetap bisa bertoleransi dengan budaya yang ada di dunia dan berupaya menjadi orang senantiasa tunduk padaNYA.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

SiFay (1): Ada Apa dengan Menulis?

25 Oktober 2019   09:16 Diperbarui: 25 Oktober 2019   09:27 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Iya, ada apa sih dengan menulis?

Senyampang ada quiz nih dari Hariadhi tadi malam: 

====QUIZ====
Ok, karena saya sudah bilang ga akan bisa mengerti kalau tidak dicoba. Saya kasih quiz, dan akan saya kasih hadiah oleh-oleh untuk 3 tulisan terbaik....SEBAGAI REWARD

Kita biasakan menulis dengan brief ya, karena memang seperti itulah dunia menulis profesional, akan ada brief tertentu mesti kita patuhi.

Tulis di blog/kompasiana masing-masing, jalan karir menulis seperti apa yang teman-teman bayangkan dari menulis masa kini. Apakah akan bergabung dengan digital agency, atau jadi penulis lepasan, jadi content writer mandiri, jadi influencer, jadi ghostweriter, atau penulis SEO, atau mau masuk situs dengan konten berbayar?

Syaratnya: Di awal paragraf, tuliskan nama Hariadhi yang memberikan sharing ini.

HADIAH: 3 Tulisan Terbaik, dapat dompet asli motif Toraja

Hmmm...Begini lho, Hariadhi... buat saya sih, menulis itu saat ini... saat ini lho, ya... buat iseng sambil curhat,mencurahkan isi hati. Nah, sejak ikut The Writers-nya OmBud Budiman Hakim dan Kang Asep, jadi memahami gimana sih mencongkel segala ide yang numplek dalam pikiran dan menggaet ide-ide berkeliaran di sekeliling untuk bisa menjadi tulisan. Syukur-syukur bisa jadi duit yang katanya Hariadhi begitu menggiurkan untuk dikerjakan. Yuk deh, karena kemarin digedor buat nulis, buat merenungkan sebenernya mau apa sih si Fay ini dengan menulis? 

Tentu tujuannya mah...yaaa...bukan langsung jadi penulis profesional, lah. Walau mungkin aja bisa. Tapiiii... kan kemahiran ini harus diasah, skill ini harus bukan hanya dalam tataran "seneng nulis" tapi ya harus sampai sudah kadung "nyandu" dan itu bisa saja disebut "mendarah daging", masuk dalam tataran "yuk ah,nulis dulu... kerjaan nih...kerjaan...!" Senengnya kan kalo yang kita senengin bisa jadi duit. Duduk dikit di mana aja, bisa mengail ide. Mengasah terus biar tajam.  

Sampai sekarang masih tuh teringat pertama kali menulis cerpen buat sekolah SMA. Sesungguhnya itu cerpen buatan rame-rame sekelas, saya yang menyatukan dan menuliskan... awalnya, saya yang menulis, tetangga sebangku baca dan menambahkan ide lain. Jadi deh satu cerpen. Pas bulan bahasa di sekolah masukin cerpen itu, menang karena cuma satu-satunya yang setor. Ah kenangan SMA.  Tapi sayang disayang siFay tidak melanjutkan kesenangannya menulis. 

Sempat nyumbang tulisan di buku "Keping Kenangan: Memoar Orang Biasa" dan sempat menulis cerpen di ceritanet-nya Bang Liston Siregar, ada sih beberapa cerpen. Cekidot deh kalo lagi ada yang punya waktu: ceritanet.com/cerpen.htm . Buat menyumbang tulisan di beberapa buku, ada juga sih. Saya juga kerjaan tak jauh dari menulis, menerjemahkan itu juga kerjaan yang aduhai.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun