Mohon tunggu...
Fayranand
Fayranand Mohon Tunggu... Wiraswasta - --

I'd like to learn something new here.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merajut Kebhinekaan dalam Multikulturalisme demi Menuju Bangsa yang Ideal

19 Januari 2023   12:08 Diperbarui: 19 Januari 2023   12:15 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada dasarnya, multikulturalisme adalah suatu pandangan, ideologi, gagasan maupun kesepakatan bersama yang mengacu pada kepentingan bersama. Beberapa pakar sosial menyepakati bahwa konsep multikulturalisme berarti pemahaman yang menerima bentuk-bentuk perbedaan baik dari segi agama, sejarah, politik, kebiasaan, adat istiadat dan budaya. Perbedaan-perbedaan tersebut diterima atas dasar kesadaran, baik secara individu maupun kelompok dalam suatu masyarakat.

Ketika berbicara tentang konsep multikulturalisme, maka tidak akan terlepas dari semboyan Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai negara multikultural, Indonesia memiliki keberagaman yang sangat kompleks dari segi bahasa daerah, suku bangsa atau kelompok etnik, agama, sejarah adat istiadat, kepercayaan dan sebagainya. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan konsep warisan dari kitab Sutasoma (karangan Mpu Tantular) yang sejatinya telah mewakili cara pandang hidup masyarakat Indonesia yang mengakui realitas bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Dengan demikian, cara pandang tersebut menuntun bangsa Indonesia untuk senantiasa  berperilaku saling menghargai sesama meskipun terdapat perbedaan-perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Kebhinekaan dapat menjadi aset yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia apabila cara pandang tersebut dijiwai dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Namun, disatu sisi juga dapat menjadi penyebab timbulnya konflik dalam masyarakat bila hanya mengedepankan etnosentrisme, prasangka buruk terhadap suku/etnik lain, egoisme, dominasi dan intoleransi terhadap pihak lain. Konflik yang terjadi baik antar individu maupun kelompok kerap kali terjadi akibat adanya ketidaktoleransian terhadap situasi yang multikultural. 

Demi menghindari maupun mengurangi potensi terjadinya konflik dalam bangsa Indonesia, sudah seyogyanya setiap individu menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Perilaku bangsa Indonesia yang didasari dengan nilai-nilai tersebut akan menjadi cerminan keseimbangan antara unsur perbedaan sebagai bentuk keberagaman dan unsur kesamaan sebagai bentuk kesatuan. Dengan demikian, konsep Bhineka Tunggal Ika dalam bangsa Indonesia yang multikultural akan mewujudkan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. 

Pengamalan nilai-nilai Pancasila, terutama sila ketiga dalam kehidupan sehari-hari dapat mempererat tali persatuan bangsa Indonesia. Masyarakat yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan merupakan salah satu unsur pondasi dalam membangun bangsa yang ideal. Bangsa yang ideal dalam sudut pandang kebhinekaan adalah bangsa yang dapat menangkal segala bentuk ancaman disentegrasi dengan mengedepankan kebersamaan meskipun terdapat banyak perbedaan. Dengan demikian, bangsa Indonesia akan menjadi kuat menghadapi terpaan konflik akibat ancaman disentegrasi yang datang terutama dari pihak luar atau negara lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun