Mohon tunggu...
Fayeza Sendhang Tsarreswara
Fayeza Sendhang Tsarreswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hobi bersosialisasi dan aktif dalam berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Prokes Turun, Gelombang Baru Covid Muncul?

27 Juni 2022   15:17 Diperbarui: 27 Juni 2022   15:41 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pasalnya, munculnya wabah Covid-19 yang menyebar dengan cepat membutuhkan penanganan serius dari pemerintah. Virus ini sangat mudah menyebar melalui udara dan salurah pernapasan. Masyarakat yang terjangkit memiliki gejala antara lain sesak napas, anosmia (kehilangan indra penciuman dan perasa), batuk kering, demam, serta rasa lelah dan nyeri. Gejala ini dialami oleh panderita di seluruh dunia. Tak lama setelah virus ini menyebar, wabah Covid-19 resmi menjadi pandemi tingkat global.

Pandemi menjadi tantangan yang serius bagi pemerintah Indonesia. Menyebarnya virus ini membuat produktivitas ekonomi terhambat, instansi kesehatan mengalami kolaps dan kelebihan kapasitas, serta banyak tenaga kesehatan yang gugur akibat tertular virus Covid-19. Penyebaran secara masif dipicu tingginya mobilitas masyarakat baik di lingkungan kerja maupun tempat umum. Salah satu solusi yang diterapkan oleh pemerintah adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlangsung beberapa tahapan. Penerapan PSBB ini menjadi salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk menekan peningkatan kasus positif tanpa mengorbankan stabilitas perekonomian Indonesia, terutama di sektor UMKM.

Salah satu kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 selama masa Pandemi adalah protokol kesehatan. Protokol kesehatan dikenal dengan 5M sebagai pengembangan dari gerakan 3M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan) dan 3T (testing, tracing, treatment) yang sebelumnya telah diterapkan di awal pandemi untuk mengatasi penyebaran virus. Komponen dari protokol kesehatan 5M adalah memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Protokol kesehatan mulai disosialisaikan ke berbagai instansi publik di Indonesia, mulai dari pemerintahan, pusat perbelanjaan, tempat makan, dan tempat publik lainnya.

Pada tahun 2020, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 100.000 orang. Angka ini sempat mengalami kenaikan dan penurunan di sepanjang pertengahan tahun 2020 hingga akhir Juni 2021. Namun, pada bulan Juli 2021, angka positif Covid-19 justru meningkat drastis hingga mencapai 600.000 orang. Gelombang ini berlangsung selama bulan Juli dan berangsur menurun di bulan September. Sayangnya, pada awal tahun 2022, kasus positif Covid-19 menagalami kenaikan yang cukup drastis di bulan Februari dan Maret. Namun hingga bulan Juni saat ini, kenaikan kasus positif Covid-19 sudah mulai terkendali.

Salah satu faktor yang mengurangi angka positif Covid-19 dan mengurangi risiko kematian akibat gejala berat Covid-19 adalah vaksinasi. Vaksin Covid-19 dimulai dari tahap 1 dan berlanjut ke tahap 2. Sosialisasi vaksin Covid-19 sudah dimulai pada tahun 2021. Saat ini, masyarakat yang telah melaksanakan vaksinasi tahap 1 berjumlah 200 juta orang dan yang telah melaksanakan vaksinasi tahap 2 berjumlah 168 juta orang. Pada bulan April hingga Mei 2022, jumlah kasus harian Covid-19 akhirnya mencapai angka 0 kasus setelah dua tahun berjuang di tengah pandemi.

Saat ini, penggunaan masker di ruang terbuka dan ruang tertutup sudah mulai dilonggarkan. Banyak masyarakat yang sudah tidak memakai masker saat keluar rumah. Selain itu, kewajiban cuci tangan dan jaga jarak juga sudah mulai melonggar. Terbukti saat ini masyarakat sudah boleh berkumpul di kerumunan seperti kegiatan konser, hajatan, pasar, pertandingan olahraga, dan tempat-tempat hiburan. Melonggarnya penerapan wajib masker merupakan dampak dari pendapat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk melonggarkan penggunaan masker di seluruh tempat jika kasus Covid-19 mulai membaik.

Data dari Peta Sebaran Covid-19 menunjukkan adanya penambahan kasus Covid-19 sebanyak 2000 orang di bulan Juni dari 0 kasus. Penambahan kasus ini menjadi isu yang perlu diwaspadai oleh masyarakat Indonesia, terlebih adanya isu keberadaan subvarian Omicron yang sudah msuk ke Indonesia. Masyarakat pun diimbau untuk melakukan vaksin booster (vaksin ke-3) di layanan kesehatan setempat untuk mencegah penularan varian baru Covid-19.

Penerapan protokol kesehatan masih menjadi komponen penting dalam pencegahan virus Covid-19. Protokol kesehatan seperti masker dan sanitasi diri adalah upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh individu. Upaya ini melindungi masyarakat dari risiko penularan di luar rumah. Meskipun virus Covid-19 sudah menurun, penerapan protokol kesehatan masih perlu dilakuan agar tidak terjadi penambahan kasus seperti tahun-tahun ke belakang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun