Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Libur Satu Bulan Penuh Saat Ramadan, Itu Dulu!

3 Juni 2018   16:57 Diperbarui: 3 Juni 2018   17:07 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pri | Ilustrasi

Masa kecil saya pada bulan Ramadan, tidak lain dan tidak bukan di Bandung. Kalau diingat-ingat, masa kecil pada bulan Ramadan saya penuh dengan kenangan bermain bersama teman. Bermain adalah aktivitas yang paling menyenangkan, baik bermain bersama saudara-saudara atau dengan teman-teman sekitar rumah.

Permainan pada masa kecil yang cukup sering saya lakukan, adalah bermain bola. Lumrah rasanya permainan itu kami lakukan, karena kebanyakan dari teman saya adalah laki-laki. Hanya sedikit perempuan, namun mereka tetap senang bermain bola saat itu.

Biasanya permainan bola tersebut kami lakukan, pada waktu pagi hari. Lepas pengajian subuh bersama seorang ustadz, biasanya kami langsung lari ke halaman masjid kemudian bermain bola hingga pukul setengah enam. Tak lama kami bermain bola kala bulan Ramadan, karena biasanya kami sudah ditegur oleh marbot masjid untuk pulang ke rumah masing-masing.

Sebenarnya saya tak begitu suka mengikuti ceramah pada waktu lepas subuh, namun terkadang kegiatan tersebut harus dilakukan karena kakek saya yang mengisi ceramah tersebut, pun terpaksa mengikuti biasanya untuk mendapatkan materi yang tertinggal pada sebuah tarawih.

Dalam ingatan saya, bulan Ramadan masa kecil tak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah, alias sekolah diliburkan secara penuh selama bulan Ramadan.  Namun memang kami diharuskan mengikuti kegiatan di masjid, terutama ceramah tarawih yang harus ditulis dalam sebuah buku khusus, lengkap dengan tanda tangan penceramah.

Selain kegiatan yang ada di masjid, kami pun diharapkan untuk mengikuti sebuah kegiatan pesantren kilat yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga pendidikan agama. Kegiatan pesantren kilat adalah,  semacam kegiatan pembelajan keagamaan, yang hanya dilakukan beberapa hari saja. Namun kegiatan terasa sangat padat, kalau di tempat saya biasanya yang memberikan pelajaran, adalah mereka yang masuk dalam remaja masjid. 

Saya pribadi kala ikut kegiatan ini biasanya tidak tetap, alias pindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Hal tersebut saya lakukan, untuk menghilangkan kebosanan, selain itu juga untuk memperoleh banyak teman secara lebih luas, tak hanya di ruang lingkup rumah saja.

Selain kegiatan yang ada di atas, biasanya pada saat pagi hari setelah bermain bersama teman, saya bergegas untuk menuju rumah Mamah (baca: Nenek), untuk memberikan pakan kepada beberapa ayam yang dipelihara oleh Bapak (baca: Kakek).

Bapak mempunyai beberapa jenis ayam, seperti ayam pelung, kate, hingga ayam ketawa. Saya lupa awal mula mengapa kakek memberikan tugas itu, yang pasti setiap pekannya saya mendapat uang saku tambahan dari kegiatan itu.

Suatu ketika, bapak mendapatkan tugas untuk memberikan khutbah di Makassar, Mamah turut serta pada waktu itu. Keduanya baru pulang hari keempat setelah lebaran, kegiatan memberikan pakan ayam tetap saya lakukan seperti biasa. Tak kurang tak lebih, setiap hari saya berikan pakan ayam perliharaan bapak dalam tiga waktu, yaitu pagi, siang dan sore hari.

Namun pada suatu pagi, saya begitu panik melihat ayam pelung kesayangan bapak mati terkapar. Tak bergerak sedikitpun, padahal tidak ada tanda gigitan hewan, atau pun darah yang tercecer. Kepanikan tersebut bertambah kala paman saya melihat itu, dan hanya tertawa melihat saya begitu panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun