Mohon tunggu...
Fawwaz Ibrahim
Fawwaz Ibrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis Pendidikan

Belajar untuk menulis kembali

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pengendalian Diri untuk Ramadan Ini

16 Mei 2018   23:25 Diperbarui: 16 Mei 2018   23:35 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pri | Memancing Sunset

Sejak matahari terbenam kemudian waktu magrib datang, maka pada waktu itu pula awal hari Ramadhan datang. Waktu awal pada perhitungan rotasi bulan berbeda dengan matahari, oleh karena perubahan awal waktu pun menjadi berbeda adanya.

Naaaaah, kini kita telah masuk pada hari pertama bulan Ramadhan, tentu banyak hal-hal yang  sudah dipersiapkan oleh teman-temannya semua, entah itu besiap untuk sahur esok pagi, atau bersiap untuk berbuka bersama. Atau bahkan, ada yang sudah bersiap untuk mengkhatamkan Al-Qur'an pada bulan ini.

Tentu persiapan tersebut tidak lepas dari tujuan kita untuk mendapatkan keberkahan dalam kehidupan, yang diberikan oleh Tuhan kepada kita semua. Berbicara tentang tujuan pada bulan Ramadhan, tentu setiap dari kita memiliki target tersendiri.

Misalnya curhat teman-teman saya yang menargetkan bulan puasa menambah pundi-pundi rupiah untuk pulang kampung, untuk menikah, untuk melanjutkan studi hingga untuk memberikan hadiah atau sekedar baju dan kain kepada orang tua. Ada pula yang menargetkan diri pada bulan ini, dapat berbuka puasa bersama teman-teman, sahabat, kerabat, pacar hingga keluarga terdekat.

Tentu setiap dari kita memiliki target beragam, dengan ekspresi dan manfaat yang bermacam-macam pula. Menarik memang membicarakan target pada bulan Ramadhan ini, terutama target saya dalam bulan Ramadhan ini.

Seharian ini saya berpikir cukup keras apa target saya pada bulan Ramadhan tahun ini, harus ada target yang tidak biasa pada tahun ini pikir saya. Setidaknya memberikan manfaat kepada diri saya, agar pada akhirnya memberikan kemaslahatan bagi diri saya secara pribadi, dan umumnya bagi lingkungan sekitar.

Hingga magrib tiba, akal sehat saya buntu akan menuliskan apa pada hari ini. Isya datang, saya masih berpikir keras sambil mendengarkan ceramah dari Kakek, tentang keutamaan Ramadhan. Pada saat mendengarkan ceramah tersebutlah, entah bagaimana, datang sebuah target yang cukup menarik yang juga secara tidak langsung diisyaratkan oleh apa yang disampaikan Kakek.

Target tersebut muncul, karena Kakek saya dalam ceramahnya menyampaikan bahwa, "Baiknya menjadi manusia itu, memiliki sikap Furqon". Adapun secara harfiah kata "Furqon", memiliki arti pembeda. Namun dalam pemahaman saya, kata "Furqon" memberikan makna pengendalikan diri.

Ya, target saya pada bulan Ramadhan ini ialah, ingin dapat mengendalikan diri secara penuh dan sadar. Pengendalian diri macam apa yang saya maksud? Pengendalian diri atas apa yang saya lakukan, sehingga tidak merugikan lingkungan sekitar kita.

Hal tersebut bagi saya penting, pengendalikan diri bagi saya adalah hal yang tak mudah, karena setidaknya saya harus mengendalikan seluruh panca indera yang saya miliki, agar memberikan rasa aman kepada apa yang ada di dekat saya.

Misalnya pengendalian diri terhadap perkataan, boleh jadi apa yang kita bicarakan kepada orang lain, tidak terkendali sehingga dapat melukai hati orang. Barang tentu, hal tersebut berdampak pada kualitas hubungan antar sesama, sehingga bisa jadi terjadi pelbagai salah paham satu dengan yang lainnya. Oleh karena, target saya minimal dapat mengendalikan apa-apa saja perkataan yang akan ke luar dari mulut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun