Mohon tunggu...
FAWER FULL FANDER SIHITE
FAWER FULL FANDER SIHITE Mohon Tunggu... Penulis - Master of Arts in Peace Studies
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak cukup hanya sekedar tradisi lisan, tetapi mari kita sama-sama menghidupi tradisi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membaca dan Menulis: Langkah Menuju Internasional

13 Agustus 2021   19:50 Diperbarui: 13 Agustus 2021   20:02 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Foto penulis disalah satu negara. (Dokpri).

REALITA & PENGALAMAN

Membaca bukan suatu hal yang baru bagi anak-anak muda di Indonesia, dan mengucapkannya juga bukan suatu hal yang sulit, tetapi untuk mengimplementasikannya juga bukan hal yang mudah, karena dibutuhkan keseriusan dan ketekutan.

Sebagai orang yang mengecap pendidikan hingga diperguruan tinggi, pasti memahami bagaimana manfaat dari banyak membaca, ketika mengerjakan sesuatu tugas yang diberikan oleh kampus, hal itu terlihat dengan membaca kita akan memperoleh informasi lebih banyak.

Sama halnya dengan perkataan yang sering kita dengar "buku adalah jendela dunia" sesungguhnya di dalam perkataan tersebut termuat, kata kerja 'membaca'. Namun saat ini juga sedang musim dengan hobby baru para anak-anak muda, yaitu membaca status orang di media sosial, tentu yang saya maksud disini bukan soal membaca status di media sosial, tetapi membaca buku yang menjadi sumber pengetahuan.

Teknologi semakin mempermudah kita untuk membaca, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak mampu membeli buku sehingga tidak membaca, tetapi saya secara pribadi lebih suka membaca dengna buku, karena dengan buku kita akan dapat mempelajari sesuatu hal itu dengan komprehensif tidak sepenggal-sepenggal, baik itu buku elektronik atau buku yang masih berbentuk kertas.

RESOLUSI

Jika kamu bermimpi ingin mengetahui dunia Internasional dengan malas membaca hal itu sama saja kamu berharap panen padi tetapi yang kamu tanam itu jagung, sehingga tidak mungkin melek Internasional tanpa membaca, dengan membaca akan menghantarkan kamu mengenal banyak hal.

Membaca harus menjadi habit para anak-anak muda Indonesia untuk menuju berkontribusi ke Internasional, karena sejatihnya kekuatan kaum Intelektual terletak pada referensi yang dia miliki, dan membaca bagian dari napas menuju hal tersebut.

Saat ini banyak yang rajin membaca, tetapi hanya tiga baris kemudian selesai, tetapi sekarang kita butuh anak muda yang tahan membaca, yang mampu membaca banyak referensi sehingga tidak sekedar seringnya membaca tetapi kualitas membacanya. Sebab setiap hari saat ini anak-anak muda Indonesia membaca di media sosialnya.

Hal membaca ini pergumulan kita bersama untuk anak-anak muda di Indonesia, karena itu bahkan kita sudah bosan mendengarkan bagaimana minimnya minat membaca di Indonesia, hingga adanya pembuatan duta baca, dll, tetapi hingga saat ini belum ada dampak dari gerakan tersebut.

Dalam tulisan ini penulis menekankan pentingnya membaca jika kita hendak masuk dalam dunia Internasional, karena ide dan gagasan itu terbentuk dan ditemukan dari membaca, jika tidak membaca maka dunia Internasional hanya dalam mimpi yang tidak pernah terwujud.

Idealnya tidak ada lagi seorang mahasiswa yang tidak rajin/tahan membaca karena sudah mengemban lebel sebagai kaum Intelektual, tetapi fakta yang kita lihat saat ini, bahkan buku mata kuliahnya pun tidak dibaca, apa lagi buku-buku lain yang hendak kita suguhkan kepadanya.

Membaca bukan sebuah pilihan tetapi kewajiban kita anak-anak muda Indonesia, mari saling mengingatkan satu dengan yang lainnya untuk kita lebih giat lagi membaca, karena keuntungan dengan banyak membaca sangat banyak, meskipun untuk mencapai ketitik itu harus mengorbankan waktu yang sering kita pakai dengan sia-sia.

Dunia Internasional akan semakin dekat dengan kita, ketika membaca sudah menjadi habit, semakin banyak kita membaca, kemudian akan semakin mendorong kita untuk menuliskan apa yang kita baca, tetapi tidak mungkin dibalik, menulis dulu baru membaca, karena apa yang hendak ditulis jika tidak pernah membaca.

Catatan: 

Tulisan ini bersifat pengalaman, mohon maaf jika tidak berkenan kepada anda. Terimakasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun