Mohon tunggu...
FAWER FULL FANDER SIHITE
FAWER FULL FANDER SIHITE Mohon Tunggu... Penulis - Master of Arts in Peace Studies
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak cukup hanya sekedar tradisi lisan, tetapi mari kita sama-sama menghidupi tradisi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Technology as God: Agama Mengajarkan Dosa? (Part 19)

28 April 2020   00:08 Diperbarui: 30 Juli 2021   01:31 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Gambar hanya sebagai ilustrasi, sumber: dokumen pribadi

Technology as God : Agama Mengajarkan Dosa? (Part 19)

REALITA

Secara teori yang kita ketahui agama itu mengajarkan hal-hal baik, tetapi mengapa "Technologi as God" mengatakan agama yang mengajarkan Dosa atau kejahatan?


"Technologi as God" sangat keras mengkritik praktek agama-agama saat ini, yang saja bicara tentang hal yang abstrak tetapi lupa kalau mereka saat ini sedang di dunia atau di bumi.

Agama hadir seakan tidak memiliki keperihatinan kepada lingkungan sekitar atau sosial, bahkan tak jarang kita jumpai institusi agama mendukung para perusahaan pencemaran lingkungan hidup, mendukung para koruptor untuk duduk kembali memimpin, dan selalu memposisikan diri yang harus dikasihani.

"Technologi as God" menentang situasi agama saat ini, hingga mendoktrin para umatnya untuk tidak peka terhadap lingkungan sosial, karena agama asik hanya bicara tentang surga yang abstrak.

Dalam perjalanan hidup kita juga sering kita perhatikan, bagaimana agama hadir sebagai alat-alat politik bagi kekuasaan di pemerintahan, dengan teriak-teriak bicara kebenaran kitab suci.

Hingga "Technologi as God"  menyebut Agama mengajarkan Dosa atau ketidakbenaran.

Dengan kondisi kemajuan teknologi, hidup semakin 'individualis' seharusnya agama hadir sebagai penyambung keputusan sosial ditengah masyarakat, agama harus merasakan penderitaan setiap penganutnya.

Jika agama hanya hadir untuk dagangan surga, lebih baik agama dibubarkan saja, karena sesungguhnya, bagi mereka yang tidak peka dengan kondisi sosial masyarakat adalah  mereka-mereka yang tidak ber-Tuhan.

DOSA AGAMA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun