Mohon tunggu...
FAWER FULL FANDER SIHITE
FAWER FULL FANDER SIHITE Mohon Tunggu... Penulis - Master of Arts in Peace Studies
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak cukup hanya sekedar tradisi lisan, tetapi mari kita sama-sama menghidupi tradisi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Damailah Negeriku, Indonesia Butuh Reunian Mantan Presiden

23 Mei 2019   22:45 Diperbarui: 23 Mei 2019   23:26 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kabupaten Siak

Ditengah keribukan disana-sini setelah paska pemilihan umum, menurut penulis Indonesia membutuhkan reunian para mantan presiden dan wakil presiden agar kondisi kembali segar dan damai.

Pertemuan tersebut penting dilakukan agar menyejukkan suasana sekarang ini, sebagaimana Habibi, Megawati, SBY dan Jokowi duduk bersama, dan seluruh mantan wakil presiden, mempercakapkan kondisi bangsa saat ini.

Sumber: Media Indonesia
Sumber: Media Indonesia
Kondisi sekarang rakyat Indonesia butuh cerminan keutuhan, dan magnet atau efek dari pertemuan itu nanti akan berdampak positif bagi kebersatuan bangsa Indonesia.

Pertemuan itu akan mengambarkan bagaimana para elit politik pun saat ini, dewasa dalam berpolitik nasional.

Dari seluruh mantan presiden tersebut, menurut penulis hingga saat ini masih menjadi figur yang memiliki banyak pengikutnya.

Saat ini kita harus bersama-sama membangun kekondusifan, agar bangsa ini tidak terlampau jauh terjerumus dijurang kebodohan.

Penulis membayangkan jika pertemuan itu terjadi, mereka duduk bersama, berdiskusi bersama sambil menikmati kopi Nusantara.

Mulai melepaskan simbol-simbol kepartaian, menyuaran kalimat-kalimat persatuan dan kesatuan.

Damailah Negeri Ku, mungkin seruan yang demikianlah yang cocok disampaikan salam pertemuan itu, karena situasi saat ini sudah mulai merayap ke lapisan masyarakat.

Penulis: Fawer Full Fander Sihite

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun