Mohon tunggu...
FAWER FULL FANDER SIHITE
FAWER FULL FANDER SIHITE Mohon Tunggu... Penulis - Master of Arts in Peace Studies
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tidak cukup hanya sekedar tradisi lisan, tetapi mari kita sama-sama menghidupi tradisi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemuda di Persimpangan Jalan

8 Mei 2019   13:57 Diperbarui: 8 Mei 2019   14:08 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: id.lovepik.com

Sejarah perumusan sumpah pemuda yang dirumuskan jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia yaitu pada hasil Kongres II pemuda tanggal 27-28 tahun 1928, hal ini patut menjadi pertanyataan yang harus benar-benar kita refleksikan dan kita makna i, mengapa harus dirumuskan Sumpah Pemuda sebelum kemerdekaan Republik Indonesia? 

Bahwa dengan Sumpah Pemuda terwujudlah pada saat itu yang dikatakan dengan Kebersatuan, dikarenakan pada masa penjajahan benar seluruh masyarakat Indonesia melawan penjajah namun hal itu dilakukan dengan perkelompok-kelompok, atau komunitas-komunitas tanpa ada kesatuan pemahaman, namun dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai pemersatu Republik Indonesia wujud dari kesatuan itu dituangkan pada teks-teks Sumpah Pemuda.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Dengan telah dirumuskannya Sumpah Pemuda maka terwujudlah kenasionalismean dari para pemuda dan pemuda digambarkan sebagai Angkatan Penegas. Yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk kesatuan dan pertahakan kemerdekaan Republik Indonesia pada saat itu.

Setiap regenesari memiliki tantangan yang berbeda dan memiliki konteks kehidupan yang beragam, begitu juga dengan pemuda saat ini, yang sudah mengalami degradasi moral dan juga mengalami degradasi pola pikir dengan melihat realita yang ada pada saat ini pemuda sedang bergejolak antara "Idialismenya dengan Realita", sehingga ketika kita berbicara tentang Pemuda saat ini sudah sepatutunya kita meneteskan air mata darah. 

Beragam alasan yang dilontarkan oleh pemuda saat ini ketika dikritik tentang hal tanggung jawab selaku pemuda ada yang mengatakan akibat dari IPTEK yang semakin merajalela yang menbuat manusia memajin Individualis.

Namun apakah sesungguhnya persoalannya ada pada IPTEK bukankah Brain Warenya adalah manusia itu sendiri sebagai pengguna teknologi itu. Sehingga yang perlu dipertanyakan adalah pemudanya? Lalu yang menjadi pertannya yang ironis adalah masih memungkinkankah ada kebangkitan kembali semangat para pemuda? 

Selaku manusia yang memiliki harapan dan cita-cita kita akan selalu menjawab masih, namun realita yang kita lihat pada saat ini ketika kita mengatakan pemuda harus bangkit kembali, pemuda harus merekontruksi semangat Sumpahnya selaku pemuda, disaat itu juga pemuda digambarkan seperti" orang yang sedang di persimpangan jalan" yang tidak mengetahui alamat yang jalas yang ingin ia capai. Langkah seorang pemuda yang tidak memiliki arah tujuan hidup yang jelas sesungguhnya ia sudah melepaskan jubah kepemudaannya.

Terkadang seorang pemuda pun ketika menjadi seorang Mahasiswa tidak mengetahui tujuan ia menjadi mahasiswa untuk apa? Dan apa tanggung jawabnya sebagai mahasiswa pun tidak tahu? 

Dan bahkan yang lebih para lagi bahwa pegerakan mahasiswa pada saat ini pun sudah merosot dan ambrok dikarenakan pemuda tidak bisa menempatkan yang mana sebagai lawan mereka, dan yang mana yang harus mereka bela, beberapa hal tersebut sangat menunjukkan "pemuda saat ini sedang berada di persimpangan jalan" yang tidak memiliki alamat yang dituju dengan jelas.

(Lestari Simanjuntak) Tidak terasa kita diingatkan kembali dengan hari dimana para pemuda-pemuda yang turut serta berjuang didalam mempertahankan Indonesia dari penjajah asing hingga Indonesia mampu mewujudkan cita-citanya yaitu Indonesia merdeka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun