Kegembiraan liburan, menjadi duka yang tak berkesudahan. Keindahan pantulan alam mu telah pergi menjadi kematian.
Pagi itu, engkau masih tersenyum kecil.
Bergegas pergi menikmati pandangan indah,
Pamitan dan melangkah, hingga tiba di dermaga pelabuhan pelayaran tanpa pengamanan itu.
Menghirup udara di tepi pantai, terasa sesak dan takut. Ku ingin cepat dan cepat tiba diseberang sana, untuk mengabarkan berita mayat dari danau toba.
Ku tertawa dalam kematian ku,
Karena mereka mencari mayat ku,
Pikir ku...aku akan terapung sendiri jika mayat ku mulai membusuk.
Teriak, jeritan ku....engkau abaikan, dan bahkan engkau tidak hadir disana.
Engkau bukan pahlawan, engkau adalah pecundang malang.
Mayat ku terapung tanpa pelampung,
Mereka benar-benar hanya memikirkan untung.
Ku dengar kabar mayat dari danau toba,
Sudah selayaknya engkau dituntut dan jadi tersangkah.
Sukacita ku, engkau ubah jadi dukacita,
Karena kabar mayat dari danau toba.
By: Fawer Full Fander Sihite