Mohon tunggu...
Fawaizzah Watie
Fawaizzah Watie Mohon Tunggu... wiraswasta -

Perempuan. Duapuluhan. \r\n\r\n\r\nhttp://fawaizzah.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Flash Fiction: Pakne & Mbokne

31 Juli 2010   12:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:25 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Pakne...Pakne... mbok ya jangan rewel menyoal makanan, nyadar kerjaan cuma nguli di sawah orang. Iya kalau bayarannya banyak kayak Pak Pejabat, pasti tiap hari aku siapin daging sapi sama kare ayam, udah makan seadanya kenapa!" Mbokne ngomel terus lantaran Pakne gak mau makan.

"Mbok sekali-kali jangan sayur bening sama ikan asin saja, kan aku ini juga pengen makan enak, yang kerasa amis-amisnya!" Celah Pakne tak mau kalah.

"Kalau cuma pengen yang amis-amis, makan saja daging tikus mentah. Kan sama amisnya to?" Mbokne makin marah.

"Tega sekali kamu Mbokne? Masa suami disuruh makan daging tikus? mentah lagi!" Pakne tak terima disuruh makan daging tikus mentah.

"Sekarang ini semua serba mahal Pakne, ya makan seadanya aja. Yang ada di kebon yang dimakan. Masak yang tak perlu bumbu macam-macam, yang penting asin. Karena bumbu yang murah cuma garam!" kata Bukne, Pakne cuma angguk-angguk saja. Menyerah dengan segala ocehan Mbokne.

Untuk urusan perut, memang sering sekali mereka bertengkar. Pakne ingin makan enak barang sekali, tapi tak pernah setor uang belanjaan sama Mbokne. Lha gimana Mbokne bisa masak enak kalau tak punya duit.

"Mbokne?!" panggil Pakne tiba-tiba.

"Apa Pakne, makanan di mulut mbok yo ditelen dulu!" Mbokne masih sewot.

"Ada yang ngundang ke kondangan gak? Kan ada tetangga yang ngadain syukuran karena habis beli mobil!"

"Lha memangnya kenapa?"

"Kan rumayan, makan amis-amis gratis!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun