Malang (20/06/21)-Tim KKN Universitas Negeri Malang (UM) Desa Gading Kembar mengajak warga Dusun Dempok, Desa Gading Kembar, Kecamatan Jabung, Malang, Jawa Timur untuk memanfaatkan kotoran sapi. Kotoran sapi tersebut dapat dipakai sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair untuk lahan pertanian.
Pada Desa Gading Kembar sendiri terdapat Dusun peternak sapi perah sekaligus pemasok susu sapi untuk industri yakni dusun Dempok. Berdasarkan hasil wawancara kami terhadap salah satu warga yakni Bapak Saiful, diperoleh informasi bahwa sebagian besar masyarakat Dusun Dempok berprofesi sebagai petani dan memiliki hewan ternak. Sayangnya, warga belum memanfaatkan kotoran sapi yang dihasilkan secara maksimal dan memilih membuangnya secara langsung ke saluran air.
"Dulu sempat ada pelatihan dari pemerintah setempat, KUD namun petani di daerah sini sekarang sudah jarang yang membuat pupuk organik dari kotoran ternak sapi, ya karena waktunya yang nggak sempat, jadi lebih memilih pupuk yang langsung pakai," ujar Hadori yang berprofesi sebagai petani tebu selama hampir 25 tahun.
Oleh karena itu, tim KKN UM Desa Gading Kembar menggelar sosialiasi sekaligus mengajari bagaimana cara 'menyulap' kotoran sapi menjadi pupuk organik. Caranya dengan menggunakan bahan kurang lebih 5 kilogram kotoran sapi, 10 liter air cucian beras, 125 mL tetes tebu, dan 125 mL EM4 yang berfungsi sebagai bahan pengurai. Semua bahan tersebut ditempatkan dalam wadah besar dan dicampur secara merata. Setelah tercampur merata, tutup wadah dengan rapat dan letakkan di tempat yang teduh. Setelah tiga minggu, pupuk organik sudah bisa digunakan pada lahan pertanian.
Dalam sosialisasi yang digelar di Dusun Dempok itu, tim KKN UM Desa Gading Kembar juga mengatakan, pupuk organic cair dari kotoran sapi bisa diproduksi secara massal. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian warga Desa Gading Kembar khususnya Dusun Dempok dengan cara memasarkan produk pupuk organik cair yang dihasilkan. Apalagi modal yang diperlukan untuk membuat pupuk organik cair dari kotoran sapi tergolong murah. Yaitu hanya Rp 30 ribu untuk membeli satu liter cairan EM4 yang dapat digunakan untuk mengolah puluhan Kg kotoran sapi.
Terkait kegiatan KKN mahasiswa UM di Desa Gading Kembar, Kepala Desa Gading Kembar, Buang ikut menyambut dan mempersilakan. Kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh tim KKN UM desa Gading Kembar juga mematuhi protokol kesehatan serta meminimalisir acara mengumpulkan warga. "Silakan melaksanakan kegiatan KKN di Desa Gading Kembar, kami menyambut kedatangan mahasiswa KKN UM dengan tangan terbuka. Jika dirasa ada kendala, bisa langsung dikoordinasikan pada kami, dengan senang hati kami akan berusaha membantu," ucap beliau.