Mohon tunggu...
Fauzul Andim
Fauzul Andim Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Penulis

Pendidik di SLB Negeri Ungaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah, saat ini aktif sebagai Sekretaris Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam SLB (KKG PAI SLB) Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kampanye Hitam

20 Juni 2014   16:06 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:00 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang dilaksanakannya Pemilu Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 yang akan datang marak sekali terjadi kampanye hitam yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Pihak-pihak tersebut bisa dilakukan oleh kelompok maupun secara individu, dilakukan oleh tim sukses pasangan capres-cawapres, maupun dilakukan oleh simpatisan. Kampanye hitam (black campaign) dalam setiap pemilu di Indonesia seakan menjadi bumbu-bumbu politik yang terus ada, dan dianggap sudah biasa. Padahal kalau mau jujur, hal tersebut tentu akan berdampak buruk bagi pelaksanaan kehidupan berdemokrasi masyarakat Indonesia.

Dalam literatur dan referensi yang saya baca dari berbagai tulisan, serta saya dengar dari penjelasan berbagai tokoh politik, ada perbedaan mendasar antara kampanye hitam dan kampanye negatif. Meskipun dalam suasana politik negeri ini yang sedang hot-hotnya, kedua macam bentuk kampanye tersebut kotor tersebut tetap dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa yang namanya kampanye hitam (black campaign) adalah kampanye dengan cara menyebarkan berita, isu, gosip, bahkan fitnah yang memang tidak ada faktanya alias dibuat-buat oleh para penyebarnya.

Sedangkan kampanye negatif (negatif campaign) adalah kampanye dengan cara menyebarkan berita yang negatif tentang seseorang berdasarkan data dan fakta. Meskipun berdasarkan fakta dan data, seyogiyanya kampanye negatif juga tidak perlu dilakukan karena sama-sama dampak yang ditimbulkan merugikan orang lain. Baik kampanye hitam maupun kampanye negatif menjelang pelaksanaan Pilpres 2014 memang sedang gencar-gencarnya terjadi, bahkan saking seringnya kampanye hitam dan negatif yang terjadi ditengah-tengah masyarakat membuat sebagian orang justru apatis terhadap pelaksanaan pemilu presiden yang akan dilaksanakan pada bulan puasa bulan depan.

Secara pribada, saya juga mengutuk keras dilakukannya kampanye hitam maupun kampanye negatif. Seharusnya dalam rangka membangun kehidupan demokrasi yang baik ini dilakukan dengan cara-cara terbaik pula. Saya yakin kedua pasangan capres-cawapres yang saat ini sedang maju dalam kontestasi di panggung pemilu presiden merupakan putra terbaik bangsa ini. Aksi dukung-mendukung kepada salah satu pasangan capres-cawapres merupakan hal yang wajar, namun yang menjadi catatan adalah hal tersebut harus dilakukan dengan cara yang fair baik, tidak saling menjelek-jelekkan, menghujat, mencaci-maki, bahkan melakukan berbagai fitnah kepada salah satu pasangan capres-cawapres.

Marilah bersama-sama kita sukseskan perhelatan pemilu presiden kali ini dengan cara bergandeng tangan, meskipun berbeda pilihan bukan berarti memutus tali persauadaraan antara sesama warga Indonesia. Politik adalah  media untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu tujuan untuk membangun bangsa yang maju, untuk mensejahterakan masyarakat, dan untuk menciptakan kehidupan yang damai, aman, adil dan sejahtera. Sehingga mulai saat ini STOP KAMPANYE HITAM!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun