Mohon tunggu...
fauzimumpuni
fauzimumpuni Mohon Tunggu... Kanwil Kementerian Agama DIY

Kementerian Agama DIY.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kementerian Haji dan Umrah: Menyongsong Layanan Unggul dan Berkeadaban

28 Agustus 2025   05:49 Diperbarui: 29 Agustus 2025   14:09 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Jamaah Umrah Zhafirah di halaman Masjid Nabawi saat akan masuk Raudhah (Dok. pribadi)

Ada tiga pilar yang perlu menjadi fondasi kementerian baru.

Pertama, profesionalisasi SDM. Petugas haji tidak boleh lagi diposisikan sebagai hadiah atau balas jasa. Rekrutmen harus berbasis merit, kompetensi, dan komitmen melayani.

Kedua, integrasi teknologi. Sistem Siskohat harus terkoneksi langsung dengan Nusuk dan platform Saudi. Data real-time harus menjadi basis pengambilan keputusan, mulai dari kuota, kesehatan, hingga mitigasi darurat.

Ketiga, orientasi jamaah. Setiap kebijakan, baik reguler maupun khusus, harus berpihak pada kenyamanan dan keselamatan jamaah. Inovasi seperti murur dan tanazul perlu diperluas agar pelayanan semakin personal dan adaptif.

Haji Khusus dan Umrah

Layanan haji khusus dan umrah bisa menjadi model pelayanan prima. Haji khusus sejak lama menerapkan sistem terukur, izin resmi, serta pelayanan yang lebih personal. Ke depan, kementerian harus memperkuat legalitas, memperluas akses, dan mengedukasi masyarakat tentang nilai tambah haji khusus.

Sementara itu, regulasi umrah juga harus lebih tertib. Travel penyelenggara wajib diawasi agar jamaah terlindungi. Umrah yang sehat akan mendukung layanan haji, karena banyak jamaah memulai pengalaman spiritualnya dari perjalanan umrah. Integrasi kedua layanan ini sejalan dengan tren global Saudi yang menjadikan pariwisata religi sebagai tulang punggung ekonominya.

Edukasi dan Narasi Positif

Kementerian baru juga harus gencar melakukan edukasi publik. Jamaah perlu diajak memahami bahwa berhaji di usia muda lebih sehat, lebih mudah, dan lebih produktif. Orang tua dapat menjadikan porsi haji sebagai hadiah terbaik bagi anak-anaknya. Kampanye mudahaji perlu digelorakan agar generasi muda lebih awal terlibat dalam ibadah akbar ini.

Selain itu, penting untuk terus membangun narasi positif. Keberhasilan penyelenggaraan haji harus ditonjolkan lebih sering daripada kekurangannya. Kritik tetap dibutuhkan, tetapi harus seimbang agar tidak mengaburkan capaian besar. Pemerintah bersama masyarakat harus aktif menyebarkan kabar baik agar kepercayaan publik semakin terjaga.

Walhasil, lahirnya Kementerian Haji dan Umrah adalah momentum emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan kepemimpinan yang kuat, profesionalisme petugas, integrasi teknologi, dan orientasi jamaah, Indonesia dapat menyongsong revolusi Saudi dengan percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun