Mohon tunggu...
Fauzi Ibrahim
Fauzi Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa

Realistis dan idealis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Meredam Amarah Ala Islam

3 Januari 2025   10:30 Diperbarui: 6 Januari 2025   08:46 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Tanah jazirah Arab di mana agama Islam diturunkan (Sumber: Freepik))

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. di dalam Shahih Bukhari, pernah suatu ketika seorang pria datang meminta nasihat kepada Rasulullah SAW. "Ya Rasulullah, berilah saya nasihat," ujarnya. "Janganlah engkau marah," jawab Rasulullah dengan singkat. Lalu pria tersebut kembali mengulang pertanyaannya. Namun, Rasulullah SAW kembali dengan jawaban yang sama. (Hadits Riwayat Shahih Bukhari)

Melihat hadits di atas, Rasulullah menekankan pentingnya untuk dapat menahan rasa amarah. Dalam dua pertanyaan yang dilontarkan, sang Nabi tetap menjawab dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya; janganlah engkau marah. Dalam Islam, terdapat beberapa cara atau anjuran yang harus dilakukan untuk meredam amarah yang sedang meluap-luap. Dilansir dari website NU Online berikut beberapa cara untuk menahan atau meredam rasa amarah ala Islam.

1. Berwudhu. Terdapat suatu riwayat bahwasannya Rasulullah menganjurkan untuk berwudhu ketika seseorang dalam keadaan marah. Dalam sebuah riwayat dari Imam Ahmad dan Abu Daud, Nabi bersabda,

  اِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَالشَّيْطَانُ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وَاِنَّمَا يَطْفَاُ بِالْمَاءِ النَّارُ. فَاِذَا غَضَبَ اَحَدُكُمْ فَالْيَتَوَضَا

Artinya: "Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari api sementara api akan padam ketika terkena air. Maka jika diantara kalian ada yang marah maka berwudhulah."

2. Membaca ta'awudz. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani yang berbunyi,

 لَوْ يَقُوْل اَحَدُهُمْ اِذاَ غَضَبَ اَعُوْذُباللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ذَهَبَ عَنْهُ غَيْظُهُ

Artinya: "Jika salah satu mereka sedang marah lalu mengucap audzu billahi minasy syaithoonir rojiim maka hilanglah marahnya."

3. Berdoa dan mengingat Allah. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Hasyim,

 يَقُوْلُ اللّٰهُ اِبْن اَدَمَ اُذْكُرْنِی حِيْنَ تَغْضَب اَذْكُرُكَ حِيْنَ اَغْضَب

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun