Mohon tunggu...
Fauziany Rosita Putri
Fauziany Rosita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030054

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Genjot UMKM di Masa Pandemi dengan Digital!

27 Juni 2021   21:35 Diperbarui: 27 Juni 2021   21:50 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal tahun 2020, diseluruh dunia khususnya Indonesia mengalami pandemi yang disebabkan oleh virus covid-19. Hal tersebut banyak terjadi krisis, salah satunya ekonomi. Namun, dengan adanya pandemi yang terjadi ini mengajarkan kepada dunia usaha khususnya usaha mikro kecil dan menengah atau biasa disingkat UMKM, dalam melakukan adaptasi dan mulia bertransformasi secara cepat. Transformasi ke era digital sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di masa sekarang ini.

Dimasa pandemi sekarang ini strategi yang tepat dan efektif dalam membangkitkan kembali UMKM yang ada di Indonesia adalah dengan mendorong para pelaku UMKM untuk tetap bertahan dengan cara digital. Besarnya potensi bisnis online mencerminkan daya tahan sektor tersebut ditengah pandemi. Hal tersebut diterangi dengan berkembangpesatnya bisnis online di era pandemi. Sejak awal tahun 2020, tepatnya saat pandemi mulai terjadi, banyak orang Indonesia yang terdaftar sebagai pengguna baru di sejumlah platform ecommerce. Berbisnis dengan ecommerce kini menjadi kebutuhan publik  dalam bertransaksi. Selain penggunaannya yang mudah, berbelanja online juga praktis jika pelanggan merasa sulit melakukan transaksi diluar rumah.  

Hal ini juga di rasakan oleh pelaku UMKM di daerah Klaten, Jawa Tengah. Berbagai cara dilakukan untuk mengembangkan bisnis kecil yang di bangunnya dari awal. Veronica contohnya. Veronica merupakan seorang distributor masker kecantikan yang sudah ia jalani kurang lebih empat tahun. Pada awal bisnisnya, ia menggunakan sistem COD untuk menghindari penipuan, dan untuk meyakinkan pelanggan tentang barang yang ia jualkan dengan kualitas yang baik. Alasan awal melakukan sistem COD yaitu untuk lebih mengundang pembeli atau pelanggan, karena metode COD ini lebih terpercaya dan sangat aman.

Veronica merasakan perubahan dalam berbisnisnnya dari sebelum adanya pandemi dan setelah adanya pandemi. Memang benar di setiap usaha berbisnis pasti ada saja hambatannya, kini hambatan yang dirasakan oleh Veronica yaitu adanya pandemi. Yang biasanya ia lakukan transaksi pembayaran menggunakan sistem face to face atau sistem COD dengan kosumen, kini Veronica sudah tidak menerapkan sistem face to face atau COD tersebut. Jika pun bisa melakukan transaksi melalui sistem face to face atau COD ruang lingkup atau ruang gerak dalam bertransaksi itu lebih terbatas, karena semakin ketatnya protokol kesehatan yang diterapkan di daerah Klaten ini.

Kini setelah pandemi ini menyerang perekonomian bisnisnya, Veronica mulai menggunakan uang elektronik dan bergabung ke platform ecommerce dalam berbisnis. Ia juga merasa lebih menguntungkan menggunakan uang elektronik dibanding dengan manual. Dengan menggunakan uang elektronik, dapat memudahkannya dalam melakukan transaksi-transaksi pembayaran tanpa membawa uang tunai, dan transaksi yang dilakukan juga cepat. Selain itu, penggunaan uang elektronik sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinyya tinggi.

 Kini kehadiran ecomeerce dianggap sebagai bantuan bagi Veronica. Dengan bantuan program yang inovatif ini, Veronica dapat memasarkan barang dagangannya dengan lebih luas lagi, bahkan ke pasar internasional secara efektif dan dengan performa yang maksimal. Contohnya dengan menggunakan fitur live chat di shopee dalam memasarkan produknya, sehingga ada konsumen yang tertarik dalam membeli produk yang dijualkan Veronica.

(dokpri)
(dokpri)

Meski demikian banyak pula cara memutar otak untuk memperbaiki keuangan. Veronica juga menambahkan beberapa tips mempertahankan bisnis kecil khususnya di tengah pandemi ini. Yang pertama yaitu melakukan inovasi kepada produk berdasarkan kebutuhan konsumen.

"Walaupun saya ini bukan produsen pembuatan masker wajah, tapi saya mencoba untuk fleksibel dengan kebutuhan konsumen sekarang," ujar Veronica.

Dengan peluang ini, Veronica bekerjasama dengan banyak reseller dan produsen masker wajah yang produktif. Ia mulai menambah variasi masker wajah, mulai dari masker bubuh, clay mask, hingga alat-alat dalam menggunakan masker seperti spatula, bandana, dan spons pembersih masker, serta tidak lupa beberapa alat komsetik.

Tips yang kedua yaitu dengan tetap mempertahankan standar kualitas produk yang distribusikan. Mengingat minat masker wajah yang meningkat setelah banyak masker yang sempat viral di sosial media, Veronica memanfaatkan momen tersebut dengan membuat paket ekonomis agar produk yang didistribusikan dapat bertahan. Strategi ini ia terapkan dengan menghadirkan beberapa paket, misalnya paket beli semua varian masker A, dapat gratis bandana, atau beli satu paket masker dapat tempat alat kosmetik. Memperhatikan kualitas produk salah satunya adalah memastikan produk sampai ke tangan konsumen dengan keadaan yang baik.

Tips yang ketiga yang ditambahkan oleh Veronica yaitu go digital. Dari segi efiesiensi dan efektivitas jelas hal berbisnis lebih terbantu. Teknologi dapat mempersingkat waktu pekerjaan dibandingkan proses manual. Contohnya ketepatan pencatatan dan kecepatan bertransaksi. Selain itu dari segi promosi dan pemasaran yang jauh lebih efektif.

Tips yang terakhir yaitu mengikuti komunitas. Karena bergabung dengan komunitas dapat sangat membantu Veronica untuk terus berkembang. Dengan mengikuti komunitas dapat meningkatkan pengetahuan, dan dapat saling menguatkan antar pelaku UMKM.

Banyak peluang yang bisa Veronica lakukan di saat ini, yaitu dengan terus melakukan inovasi produk dalam berbisnis, dan mengikuti perkembangannya zaman, dilihat dari sistem penjualan di daerah Klaten yang masih banyak yang menggunakan sistem lama, yaitu COD. Padahal di masa ini, banyak masyarakat yang jarang keluar rumah untuk berbelanja. Hal ini untuk menghindari kerumunan dalam penularan virus.

"Ketika orang-orang  masih stuck dengan cara metode penjualan yang lama yaitu face to face atau COD, saya sudah mulai beralih ke digital yaitu bergabung dengan platform shopee, yang dapat menjangkau lebih banyak konsumen," tambah Veronica.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun