Mohon tunggu...
fauziahrachmawati
fauziahrachmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka menulis dan jalan-jalan

Pendidik yang senang membaca, menulis, jalan-jalan, dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi "Sahur Sahur" yang Selalu Ditunggu

1 Mei 2021   22:32 Diperbarui: 1 Mei 2021   22:36 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu malam saat lembur, sekitar jam 00.30 saya mendengar beberapa anak kecil bercakap-cakap sambil bercanda di depan rumah.

Ingatan saya langsung pada video pemelihara tuyuk yang katanya si tuyul mulai pulang jam segitu. Masak ya lewat depan rumah saya? Mana di rumah sendiri. Tetangga pasti sudah tidur semua.

Ketakutan ini langsung saya tepis. Sekarang kan Ramadan, nggak mungkin ada makhluk gituan.

Lha setengah jam berikutnya makin banyak yang lewat. Mau tidur kok nanggung sahur, kerjaan belum selesai juga. Saya lanjutkan kerja.

Jam 01.00 lebih, terdengar mulai rame. Ada kentongan, ada sound system, ada suara anak-anak, ada suara orang dewasa. Saya langsung tersenyum. Owalah yang lewat tadi anak-anak mau bangunin sahur. Tiwas berpikir macam-macam.

Soalnya kan sekarang pandemic, saya pikir tidak ada rutinitas membangunkan sahur seperti dulu. Ternyata ada.

Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki tradisi unik saat memasuki bulan Ramadan. Salah satunya adalah tradisi membangunkan orang untuk sahur dengan berteriak "Sahur! Sahur!" sambil memainkan beberapa alat dadakan. Mulai pakai bamboo, kentongan, alat dapur, galon, sound, dan alat lainnya.

Adanya tradisi "sahur, sahur" ini sungguh membantu saya yang kadang sulit untuk bangun. Maklum, gaya belajar audio kinestetik, kalau sudah tidur agak sulit dibangunkan. Jadi saya sangat terbantu dengan adanya yang keliling buat bantu. Alhamdulillah bisa bangun sahur berkat mereka.

Tak hanya itu, dulu waktu kecil saya juga menjadi bagian dari "Sahur Sahur". HAnya sedikit hari. Karena waktu janjian sama teman-teman, yang perempuan sedikit. Jadi nggak nyaman. Mana jalanan gelap. Akhirnya saya pulang hehe. Setelah itu saya hanya dengerin dari rumah.

Budaya "Sahur Sahur" ternyata tidak hanya di area Malang, tapi juga di wilayah Indonesia lainnya. Waktu saya keluar kota di Bulan Ramadan, teriakan sahur-sahur juga terdengar.

Trus dari baca-baca beberapa buku. Ternyata tradisi membangunkan sahur juga ada di luar negeri. Yang bikin melongo adalah di Turki. Cara bangunin sahur dengan menabuh drum yang disebut davul. Penabuhan ini dilakukan oleh sekitar 2.000 orang. Wow.. bisa dibayangkan bagaimana serunya.

Kalau di zaman Nabi Muhammad, yang saat itu belum ada pengeras suara atau alat yang dapat digunakan untuk membangunkan sahur. Cara bangunin sahur dengan mengumandangkan azan. Adzan bukan untuk salat, melainkan sebagai pengingat waktu sahur. orang yang ditunjuk Rasulullah untuk melakukannya adalah Bilal bin Rabah.

Betewe bagaimana tradisi membangunkan sahur di daerah teman-teman? Ada yang unik ndak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun