Mohon tunggu...
Rabihul Fauziah
Rabihul Fauziah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Membacalah, karenanya kamu ada

Assalamualaikum kamu :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pukul 05.00 a.m

19 Juni 2020   16:32 Diperbarui: 19 Juni 2020   16:32 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat fajar mulai menggulung angkasa, aku berdiri di hamparan luas. Entah dimana, aku merasa asing. Aku melihatmu, dengan kaos hitam yang biasa kamu kenakan. Sungguh sangat menawan. Aku berteriak pelan memanggil namamu. Kamu menoleh, menampakkan deretan gigi putih yang membuatku seketika membalas senyum manismu. Perlahan kamu menghampiri.

"Kamu disini?" Tanyamu.

Aku hanya tersenyum manis mendengarmu, menerjangmu dengan pelukan, seerat mungkin. Kuharap selama hampir dua musim berganti kita tidak lagi pernah bersua, aku tidak akan kehilanganmu, lagi.

"Aku rindu" Balasku.

Kamu terdiam dan membiarkanku merangkul tubuhmu yang lebih tinggi.

"Yang kuat yah, kita akan bertemu lagi" Balasmu singkat.

Aku menangis, membiarkan air mata ini mengalir membasahi pundakmu. Aneh, pikirku. Entah tentang apa air mata ini terjatuh.

"Nak, nak... Bangun shalat subuh"

Samar-samar aku mendengar suara bapak, dari mana datangnya?

"Bangun sayang" Ujarnya sekali lagi.

Kubuka perlahan kelopak mata ini, meraih ponsel di ujung meja yang sudah hampir terjatuh. Pukul 05.00 a.m, mataku menyipit. Aku tersenyum dan menyeka tetesan air di pelupuk mata, kubangunkan tubuh ini. Aku bermimpi? Memimpikanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun