Mohon tunggu...
Rabihul Fauziah
Rabihul Fauziah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Membacalah, karenanya kamu ada

Assalamualaikum kamu :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Saat Semua Tidak Lagi Tentang KITA

10 Juni 2020   16:39 Diperbarui: 10 Juni 2020   19:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala, saat semua masih tentang kita. Aku bertakata pada keheningan, mungkin aku telah kehilangan diri sendiri saat aku tengah memperjuangankan senyummu. Saat itu aku mulai berpikir bahwa mungkin aku harus melepasmu agar aku bisa kembali menemukan diriku lagi. Hampir! Aku mencari waktu yang sempurna untuk pergi, meninggalkan segala bayangan yang acap kali membuatku tersenyum merintih. Namun sial, aku tidak pernah menemukan waktu itu, dimana tidak ada yang harus terluka karenanya. Nyatanya memang tidak, karena perpisahan selalu saja menyisakan ruang pilu selembut apapun caraku menyudahinya. Kuberanikan meski dengan mata sembap dan dada yang membuncah, sebab setelah  melalui malam-malam panjang memikirkan segala resiko yang siap menikamku kapanpun ia mau, aku tidak lagi tenang karenanya. 

"Aku pergi" Kataku.

"Kenapa?" Ujarmu sedikit kesal.

"Aku butuh ruang untuk diriku sendiri"

Aku tahu kamu kesal, tapi bagimu kebahagiaanku lebih penting dari apapun. Seperti dugaanku, kamu membiarkanku berlalu sembari tersenyum dan berkata, perasaanku untukmu akan tetap sama sampai kapanpun.

Setelah itu KITA telah berubah menjadi sebatas aku dan juga kamu. Waktu kian berlalu, menyisakan rindu dalam ruang memori, harapku bisa melupakanmu dan satu-satunya fokusku hanyalah menguatkan jiwaku. Jiwa yang telah lama layu, hilang dan kupikir sudah hampir mati. Lagi-lagi sial! Hingga detik ini aku tidak pernah menemukan apa-apa. Parahnya, aku semakin kehilangan arah, cemas, khawatir dan aku semakin merindukanmu di sisa ujung malamku. Saat ini aku baru sadar, aku melepasmu untuk mencari diriku sendiri. Namun nyatanya aku tidak pernah benar-benar menemukannya. Aku kehilangan dua-duanya. Aku kehilanganmu dan kehilangan jiwaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun