Mohon tunggu...
Fauziah Amalia
Fauziah Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to my blog, salam literasi:)

Mahasiswi Prodi Pendidikan Luar Sekolah, UNNES

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menelisik Telaga Sarangan

10 November 2020   16:02 Diperbarui: 10 November 2020   16:17 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sarangan, kata yang pertama terlintas adalah telaga. Telaga sarangan merupakan salah satu tempat wisata alam populer yang berada di Magetan, Jawa Timur yang juga masih berada di lereng gunung lawu. Telaga sarangan ini juga biasa disebut sebagai telaga pasir yang memiliki luas sekitar 30 hektare dan kedalamannya mencapai 28 meter serta ketinggiannya 1.200 mdpl. Dengan suhu antara 15-20 derajat celcius yang membuat pengunjung betah untuk berlama-lama disini.

Pada pintu masuk pengujung akan dikenai tiket sebesar Rp.10.000 saja. Pengunjung bisa mengelilingi telaga ini menggunakan kuda maupun dengan menaiki speed boat yang dibanderol dengan harga sekitar Rp. 50.000. Ditempat ini juga disediakan berbagai tempat makan, souvenir, hingga penginapan serta pengunjung bebas berfoto-foto ria. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan gunung lawu dari telaga ini.

Dibalik itu, ada sebuah cerita yang tumbuh dan berkembang diantara masyarakat setempat mengenai awal mula terbentuknya telaga sarangan. Menurut kisah bahwa ada sepasang suami isteri bernama kyai pasir dan nyai pasir yang hidup miskin dan tidak mempunyai anak, kemudian mereka bertapa meminta agar dikaruniai anak dan permintaan mereka dikabulkan oleh Tuhan, mereka dikaruniai anak laki-laki yang kemudian diberi nama Joko Lelung.  

Tetapi mereka tidak puas, mereka kembali bertapa dan meminta agar diberi kesehatan dan umur panjang kemudian mendapat wangsit untuk memakan telur yang ada diladangnya. 

Namun, setelah dimakan tubuh mereka berubah menjadi ular naga. Kemudian mereka berguling-guling dipasir hingga membentuk cekungan yang sangat besar yang kemudian muncul air dan menggenangi cekungan tersebut dan terbentuklah telaga sarangan. Pulau yang ada ditengah telaga diyakini masyarakat sebagai tempat bagi penunggu telaga sarangan itu sendiri. Itu merupakan sejarah singkat terbentuknya telaga sarangan menurut cerita yang berkembang dimasyarakat.

Waktu yang paling tepat untuk menikmati keindahan telaga sarangan adalah dipagi hari dan juga sore hari karena tidak panas dan suasana sejuk masih sangat terasa. Pastikan jangan membuang sampah sembarangan dan tetap jaga kebersihan agar telaga sarangan selalu bersih dan tertata.

Fauziah Amalia
Pendidikan Luar Sekolah, UNNES

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun