Mohon tunggu...
Fauzia Bismi Al Haque
Fauzia Bismi Al Haque Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Intip Cara Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Jajanan Berbahaya dan Manfaat Mengkonsumsi Obat kepada Siswa SDN Bendan Ngisor

11 Agustus 2022   12:42 Diperbarui: 11 Agustus 2022   13:02 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang (Rabu, 03/08/2022) Fauzia Bismi Al Haque, mahasiswa Program Studi Farmasi yang sedang mengikuti kegiatan KKN TIM II UNDIP 2021/2022 di bawah bimbingan Agustin Erna Fatmasari S.Psi., M.A melaksanakan program kerja monodisiplin yaitu "Pendidikan Kesehatan Melalui Kegiatan "Apoteker Cilik""

Beraneka ragam jajanan anak-anak merupakan hal yang harus diwaspadai penyebarannya. Pemerintah telah berusaha untuk melindungi konsumen khususnya anak-anak dengan senatiasa melakukan pengawasan dan pengecekan. 

Namun demikian masih ada beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab yang memasukkan bahan tambahan pangan berbahaya ke jajanan anak-anak. 

Kurangnya pemahaman akan bahaya bahan berbahya dan masih rentannya kondisi kesehatan anak-anak menyebabkan anak-anak sangat mudah mengalami gangguan kesehatan karena jajanan yang tidak sehat tersebut, anak-anak juga terkadang masih sulit untuk minum obat. 

Sehingga, perlu berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang efek bahan berbahaya dalam jajanan dan kesadaran untuk meminum obat ketika sakit.

Disisi lain pengenalan berbagai profesi dimasa depan merupakan hal yang terus ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini, diharapkan nantinya mereka bisa mengenal berbagai profesi dan bersemangat menggapai cita-cita tersebut. 

Namun masih banyak profesi yang tidak banyak diketahui anak-anak, salah satunya adalah profesi apoteker sehingga perlu adanya pengenalan profesi apoteker sejak dini kepada anak-anak dengan cara yang menarik yaitu dengan menjadikan anak-anak tersebut sebagai apoteker cilik dan turut merasakan salah satu kegiatan yang dilakukan apoteker selama bekerja, seperti membuat obat.

Dokpri
Dokpri

Program kerja ini dilaksanakan di SDN Bendan Ngisor yang diikuti oleh 56 siswa dan siswi kelas 5. Pelaksanaan program ini menggunakan media berupa power point berisi materi mengenai pengenalan bahan berbahaya dalam jajanan, pengetahuan manfaat mengkonsumsi obat dan pengenalan profesi apoteker sebagai alternatif profesi yang bisa dipilih dimasa depan, diakhiri dengan simulasi membuat obat puyer dan pembagian botol minum kepada 56 siswa dan siswi kelas 5 SDN Bendan Ngisor.

Dokpri
Dokpri
Program kerja ini dilakukan dengan metode ceramah interaktif secara 2 arah melibatkan respon dari para siswa dan siswi. Diawali dengan pemberian edukasi mengenai pengenalan bahan berbahaya dalam jajanan dilanjutkan dengan pengetahuan manfaat mengkonsumsi obat dan pengenalan profesi apoteker sebagai alternatif profesi yang bisa dipilih dimasa depan diakhiri dengan simulasi membuat obat puyer di dalam kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun