Mohon tunggu...
Eva Fauziyyah
Eva Fauziyyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswi

Menulis adalah cara sederhana berbicara tanpa suara.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

"Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam"

7 Maret 2020   08:58 Diperbarui: 7 Maret 2020   09:22 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Perlu kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk mukallaf dan sekaligus khalifatul ard yang diberi dan dibebani kewajiban serta tanggung jawab oleh sang pencipta yaitu Alloh swt. Dengan akal pikiran yang dianugrahkan oleh Alloh swt, manusia dapat menciptakan kreasi spektakuler baik itu dalam bidang sains atau teknologi serta mencari hakikat kebenaran yang ada. . Pada buku yang berjudul " Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam" karangan Dr. M. Zainuddin, MA., ini membahas tuntas mengenai ilmu dan filsafat berdasarkan versi pemikiran islam.

Menurut para ahli pikir, manusia disebut sebagai al-kain an-natiq bagian dari realitas kosmos yang berarti makhluk yang berbicara atau yang memiliki nilai luhur. Al-aqqad  mengartikan bahwa manusia lebih tepat dijuluki mahluk yang berbicara, karena menurut Al-aqqad manusia lebih mulia dengan julukan seperti itu karena hanya manusia yang mampu memikul beban dann pertanggung jawab atas apa yang diamanatkan oleh Alloh swt. Maka tidak heran jika ada yang mengatakan bahwa manusia adalah pencipta kedua setelah Tuhan. Karena dapat kita pahani bahwa betapa penting kedudukan manusia yang telah dianugrahkan akal pikiran.

Kemudian menciptakan kreasi-kreasi canggih yang mengasilkan dasar epistemologi, yaitusebuah system untuk menghasilkan pengetahuan pribumi yang organik dan berorientasi pada kesejahteraan umat. Mengingat bahwa kedudukan dan peran ilmuan sebagai pewaris Nabi, maka ia memiliki tugas untuk bertanggung jawab dengan kewajiban  sebagai khalifah Alloh di bumi dan sekaligus penegak amr ma'ruf nahi munkar.

Kelebihan intelektual yang ada pada manusia membuat manusia unggul dari makhluk lainnya, tetapi ia juga bisa menjadi makhluk yang bernilai rendah dari makhluk lainnya jika melepaskan imannya. Maka dari itu Al-Qur'an dan Hadis dijadikan sebagai pedoman hidup manusia, begitu juga mengenai persoalan ilmu. Pembahasan mengenai ilmu sudah banyak dipaparkan dalam Al-Qur'an dan Hadis, hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa peran belajar dan menuntut ilmu sangat penting bagi setiap manusia. Dengan ilmu, manusia dapat mengenal serta memahami lingkungan di sekitarnya dan Tuhannya.

Bagi  seorang muslim, pengetahuan bukan hanya merupakan suatu tindakan atau pikiran yang bersifat abstrak dan terpencil, melainkan bagian yang paling mendasar  dari kemajuan dan pandangan dunia. Sehingga tidak heran jika ilmu memiliki arti yang penting bagi kaum muslimin karena tidak terhitung banyaknya pemikir muslim yang larut dalam ranah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan juga sangat berkontribusi dalam membangun sebuah peradaban dunia.

Dari segi paradigma barat berpendapat bahwa antara agama dan ilmu itu tidak bisa bertemu. Karena dilihat dari segi metode  bahwa ilmu itu didapatkan atau diperoleh melalui jalan inderawi seperti pengamatan dann pembuktian. Sedangkan agama diperoleh dari sebuah keyakinan atau wahyu yang dibawa oleh Rosul. Ketika kita mengamati peran agama dan ilmu maka kita akan menyadari bahwa kedua-duanya memiliki tujuan yang sama dan saling berkaitan, yaitu bertujuan untuk kebahagian dan kesejahteraan umat manusia baik dunia mapun akhirat. Dan kita mengetahui bahwa Alloh swt, telah memberi tugas dan kewajiban manusia menjadi khalifah di bumi yang mana dalam hal pengolahannya membutuhkan ilmu pengetahuan.

Tidak hanya perkara mengenai ilmu dan agama saja yang berperan penting dalam kehidupan manusia , tetapi berpikir kritis juga mmerupakan suatu hal yang penting. Karena dalam konsep ajaran Islam berpikir kritis adalah bertujuan untuk menemukan hakikat segala sesuatu peringatan yang diberikan kepada manusia dan tercantum dalam Al-Qur'an. Prinsip berpikir Islam, yaitu cenderung pada wawasan  yang bersifat kudus atau prinsip ketuhanan, bahwa Alloh swt., adalah Yang Maha Esa, Zat Yang Wujud dan Yang Maha Mengetahui segala-galanya baik itu bersumber dari ilmu pengetahuan maupun tidak. Berbeda dengan cara berpikir ilmuan barat yang sekuler mengatakan bahwa ilmu itu bersumber pada kesadaran mengenai Yang Kudus, maka tujuannya juga berupa kesadaran mengenai Yang Kudus itu.

Dalam pemikiran kefilsafatan, Islam juga memiliki kerangka pemikiran sendiri. Pada perspektif Islam, filsfat  merupakan upaya untuk  menjelaskan cara Alloh swt, menyampaikan mengenai kebenaran dengan bahasa pemikiran yang bersifat rasional. Dalam ajaran Islam, diantara nama-nama Alloh swt, terdapat kebenaran maka tidak bisa terelakkan bahwa filsafat dan agama seta ilmu, ketiga-tiganya itu tidak dapat terlepaskan satu sama lain .

Filsafat ilmu dan perkembangannya, bahwa ilmuwan mengatakan filsafat ilmu itu berasal dari negara Yunani yang memunculkan beberapa filsuf beserta pemikirannya. Berabad-abad selanjutnya filsafat sampai pada masa kerajaan Romawi dan berkembang pada masa itu juga dan dalam kurun waktu itu juga di Timur Tengah kerajaan-kerajaan bangsa Arab yang diwarnai dengan agama Islam berkembang pesat  dalam hal keilmuan. Dengan didudukinya daerah-daerah Yunani dan Romawi secara berangsur-angur oleh bangsa Arab, maka para ilmuan dapat memiliki khazanah ilmu yang semakin maju perkembangannya yang berlanjut pada munculnya pemikiran-pemikiran krisis mengenai kebenaran.

Objek kajian filsafat ilmu, dipetakan menjadi beberapa komponen, anatara lain : ontologi , epistemologi dan aksiologi. Secara singkatnya ontologi itu menjelaskan mengenai pertanyaan apa, sedangkan epistemologi menjelaskan mengenai bagaimana dan aksiologi menjelaskan mengenai pertanyaan untuk apa. Ontology merupakan salah satu di antara lapangan-lapangan penyelidikan fillsafat ilmu yang paling kuno dan menjadikan penepatan batas ruang lingkup sebagai objek penelitian dan penelaahan tentang hakikat kebenaran.

Epistemologi ialah yang menyelidiki asal muasal, metode-metode dan sahnya ilmu pengetahuan. Pertanyaan yang ada pada epistemologi menyangkut hubungan antara ilmu pengetahuan dan objek ilmu pengetahuan. Sedangkan aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang umumnya ditinjau dari segi sudut pandang kefilsafatan. Peninjauan sudut pandang, dan kenyataan yang ada dijadikan sebagai objek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun