Mohon tunggu...
fauzhan nur
fauzhan nur Mohon Tunggu... Lainnya - Remaja yang sudah puber

Menulis sebagai kesenangan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

New Normal Vs Everybody

27 Juni 2020   09:50 Diperbarui: 9 Juli 2020   23:16 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi masih terus saja berlanjut, bahkan dari kalangan public figur sampai tukang rebahan mulai frustasi dengan kondisi saat ini. Indonesia, negara dengan ratusan juta jiwa, beragam status sosial dan budaya. Kini sedang terombang-ambing perekonomiannya, bahkan di segala sektor lainnya. Dan sekarang sudah mulai memasuki fase New Normal. Banyak orang yang sudah mulai tidak peduli lagi dengan bahayanya  virus corona ini, banyak juga dari mereka yang mulai berkeliaran bahkan tanpa memperdulikan protokol kesehatan. Pola pikir masyarakat semakin hari semakin memburuk jika hanya melihat tentang pemberitaan media yang membuat mental dan pemikiran menjadi lemah, bukan memperkuat antibodi dan sistem imun justru malah sebaliknya karena dengan segala kondisi yang kian tertekan.

             Bagi sebagian orang new normal adalah kembali lagi seperti biasanya dalam artian bebas melakukan apa saja seperti sebelum munculnya virus Covid-19 ini. Tapi bagi sebagian lainnya New Normal masih saja dirasa tidak bisa dikatakan benar-benar normal, masyarakat masih dihantui dengan rasa takut dan cemas karena efek pemberitaan media yang dirasa bukan membangun kekuatan mental malah sebaliknya memberikan kesan yang sangat berbahaya atau horor kepada masyarakat.

             Efek yang ditimbulkan pun mampu menyerang psikis seseorang sebagai contohnya adalah, ketika kita merasakan flu atau tidak enak badan, maka secara refleks otak akan langsung memberikan sugesti bahwa kemungkinan kita terkena virus covid 19 atau pemikiran seperti ini yang biasa di sebut dengan sifat paranoid. Akhirnya kita akan sangat waspada dengan sekitar, sampai akhirnya lupa bahwa kita adalah makhluk sosial. Informasi yang disampaikan media pun beragam, beda media beda informasi, sehingga sangat sulit untuk membedakan yang mana yang valid atau bukan hoax.

             Dan akhirnya masyarakat pun mulai tidak peduli lagi tentang bahayanya virus ini, per 1 juni 2019 diterapkannya New Normal, tak sedikit masyarakat yang langsung menyerbu tempat-tempat keramaian. Mall, pasar, bahkan tempat wisata mulai dibuka kembali. Bagi sebagian orang yang masih takut dengan kondisi saat ini mereka lebih memilih untuk berdiam diri dirumah menahan nafsu untuk berkeliaran meskipun menahan diri dirumah tanpa refreshing keluar rumah selama 3 bulan lebih adalan sesuatu hal yang sangat menyebalkan. Tetapi bagi sebagian yang lain mereka mulai mencari hiburan setelah sekian lama mengurung diri dirumah, ada yang berbelanja, berwisata bahkan hanya untuk nyangkruk tidak jelas karena sudah saking lelahnya berada dirumah saja.

             Namun pemerintah tidak serta merta membebaskan masyarkatnya dalam beraktivitas diluar rumah, pemerintah tetap memberikan peraturan agar selalu menggunakan masker dan membawa gel cuci tangan untuk kondisi yang mendesak. Dan untuk mall-mall sangat teliti sekali dalam pengecekan suhu tubuh, diatas 37,5 derajat celcius maka pengunjung dilarang masuk. Dan juga ada larangan agar tidak membawa anak dibawah umur 5 tahun.

             Kemudian, perlukah New Normal diterapkan ? jika kita melihat tentang protokol kesehatan yang di berikan oleh pemerintah, apakah protokol tersebuh hanya untuk covid saja ? tentu tidak, banyak virus-virus lain yang dapat menyebar lewat bersentuhan tangan, keringat bahkan batuk melalui udara. Maka “New Normal” penggunaan protokol kesehatan bukankah sangat efektif untuk mencegah virus-virus lainnya. Sebutlah saja bahwa peristiwa ini adalah pengingat agar kita lebih memperhatikan sekitar untuk kesehatan tubuh kita. Andaikan saja virus tersebut sudah hilang, dan orang-orang mulai melepas masker dalam kegiatan kesehariannya. Dengan begitu, apakah mereka akan terbebas dari virus corona ? tentu saja iya, karena diandaikan bahwa virus tersebut hilang, tetapi apakah akan menjamin tidak terkena virus lainnya yang bahkan lebih berbahaya apalagi akan membawa kepada ke keturunan selanjutnya ?

             Marilah kita bentuk pola hidup yang sehat, menjadikan pola pikir yang lebih dinamis. Lebih berani dalam menghadapi kabar-kabar yang justru semakin membuat kita takut. Dan yang terakhir, bagaimanakah sikap kita jika pandemi ini selesai, apakah kebiasaan selama New Normal akan selesai juga atau malah akan kita jadikan kebiasaan untuk menjaga kesehatan tubuh kedepannya ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun