Mohon tunggu...
Fauzan Nudhiro
Fauzan Nudhiro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Millenial

Ilmu adalah cahaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Literasi Sains Siswa SDN 110 Pasirkaliki Komara Budi dalam Pembelajaran Daring Akibat Covid-19

25 September 2021   23:15 Diperbarui: 25 September 2021   23:21 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mewabahnya COVID-19 telah membawa dampak besar bagi masyarakat Indonesia. Segala kegiatan dihentikan sementara bahkan ditutup. 

Kegiatan belajar disekolah juga dihentikan (Miyanti et al., 2021). Situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini membuat lingkungan sekolah sebagai sarana pembelajaran yang efektif tidak dapat dilaksanakan lagi akibat dari kebijakan pemerintah untuk menekan penyebaran covid-19. 

Kebijakan pemerintah untuk menutup sementara sekolah jelas berimbas pada cara dan metode pengajaran dan pembelajaran di sekolah. 

Pembelajaran daring menjadi pilihan yang tidak terelakkan lagi untuk mengatasi masalah pembelajaran. Media yang digunakan sangat beragam, mulai dari media zoom, google classroom, google meet, dan sebagainya. 

Pembelajaran daring atau juga dikenal dengan pembelajaran elektronik adalah pembelajaran yang disampaikan dengan memanfaatkan elektronik seperti komputer. Umumnya untuk mengakses materi online learning melalui jaringan, website, internet, intranet, CD dan DVD (Naila & Khasna, 2021). 

Pesatnya perkembangan sains pada abad ke 21 mengharuskan manusia untuk bekerja menyesuaikan berbagai aspek kehidupan. Salah satu untuk menyikapinya adalah dengan sience literasy. 

Di abad ke-21 sekarang literasi sains diduga bagaikan pokok pada pendidikan, sebab kemampuan sains serta teknologi sebagai pokok kesuksesan warga negara Kemampuan literasi sains adalah keahlian yang harus diciptakan untuk menghadapi globalisasi, karena membuat peserta didik tidak hanya sekedar untuk melihat, tetapi juga dapat dengan sesuai menerapkan ide-ide sains pada aktivitas sehari-hari mereka (Jannah et al., 2021).

Siswa sebagai subjek penerima informasi membutuhkan kemampuan untuk mencari, menggunakan dan mengevaluasi informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien sehingga dapat mengembangkannya menjadi sebuah pengetahuan baru. Kemampuan seperti ini dikenal dengan istilah literasi informasi (information literacy). 

Kemampuan literasi merupakan kemampuan yang bersifat lifelong learning atau pembelajaran seumur hidup Kemampuan literasi ini dapat mendukung keterampilan yang menjadi kebutuhan dasar dari pembelajaran yang didapatkan oleh siswa di tingkat sekolah untuk nantinya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Adapun keterampilan pada abad 21 menjadi fokus utama pendidikan saat ini, khususnya pada pendidikan IPA Kemampuan literasi sains (science literacy) menjadi salah satu kebutuhan utama peserta didik dalam abad ke 21 ini. Hal ini karena keterampilan ini menjadi kebutuhan dasar dari pembelajaran sains yang saat ini masih kurang tepat dibelajarkan di sekolah. Salah satu keterampilan yang sangat penting untuk diperhatikan agar peserta didik mampu mengaplikasikan sains dengan tepat adalah literasi sains (Pakpahan, 2021).

Selama anak berada di rumah saat pandemi Covid-19 maka orang tua merupakan orang yang akrab dengan anak. Peran ibu dan bapak sangat mendesak, yaitu untuk menciptakan suasana pendidikan yang berkelanjutan dalam keluarga (lanjutan di mata orang tua dan masyarakat). 

Mereka semua cerdas, berkarakter baik (berkarakter) dari generasi penerus (keturunan). Orang tua tidak hanya merasa bahwa pembelajaran online tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga merasakan dampak pembelajaran di rumah, dan orang tua juga mempunyai beban lebih, sebab mereka harus menjadi guru di rumah, mengajar pekerjaan rumah dan pemantauan setiap saat. Nilai baiknya yaitu mereka memiliki banyak waktu untuk bersama-sama dengan keluarganya dan menghilangkan hubungan emosional antara orang tua dan anak-anak  (Jannah et al., 2021).

Meski metode pembelajaran tidak dibatasi, guru dianjurkan untuk menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran sains seperti, problem based
learning, project based learning, inquiry dan discovery learning. Jika dicermati, metode atau
model pembelajaran ini sesuai dengan model pembelajaran yang dianjurkan dalam
kurikulum 2013. Sementara pemberian pengalaman langsung dan pengaplikasian sains diperoleh
melalui pratikum. Pratikum merupakan suatu rangkaian kegiatan yang memungkinkan
seorang siswa mengaplikasikan keterampilan atau mempraktikkan sesuatu. Melalui pratikum diharapkan siswa tertarik untuk belajar, ikut serta dan tidak apatis (Efendi & Barkara, 2021). Setidaknya ada 3 faktor yang penting diperhatikan guru dalam menerapkan literasi sains di SD yaitu:

  • Stimulus siswa agar siap belajar.
  • Libatkan siswa dalam pembelajaran.
  • Ciptakan suasana belajar yang menyengkan.

Praktikum di atas termasuk salah satu cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sementara menurut (Situmorang, 2016), cara mengintegrasikan unsur-unsur literasi sains pada mata pelajaran sains di SD yaitu:

  • Merumuskan indikator literasi sains sesuai Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran.
  • Menginternalisasikan aspek literasi sains pada pokok bahasan. 3. Merancang literasi sains
  • Dalam bentuk silabus dan RPP.
  • Memberi pertanyaan berupa argument dan menganalisis permasalahan

Referensi

Efendi, N., & Barkara, R. S. (2021). Studi Literatur Literasi Sains di Sekolah Dasar. Jurnal Dharma PGSD, 1(2), 57–64. http://ejournal.undhari.ac.id/index.php/judha/article/view/193

Jannah et al. (2021). Upaya Meningkatkan Literasi Sains Siswa Sekolah Dasar dalam Pembelajaran Daring Akibat Covid-19. Jurnal Basicedu, 5(2), 1060–1066.

Naila, I., & Khasna, F. T. (2021). Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Kemampuan Literasi Sains Calon Guru Sekolah Dasar: Sebuah Studi Pendahuluan. … Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil …, 7(1), 42–47. https://journal.unesa.ac.id/index.php/PD/article/view/12177

Pakpahan, N. A. (2021). GERAK SISWA SMA PADA MASA PANDEMI COVID-19. 4, 162–172.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun