Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Fakhrurrozi
Muhammad Fauzan Fakhrurrozi Mohon Tunggu... Insinyur - Penulis amatir yang suka keliling

Seorang mahasiswa purna tugas yang menyukai transportasi publik dan senang mengamati masyarakat Seorang penulis amatir yang ingin membagi apa yang dirasakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belum Siapnya dengan KJS

14 Maret 2013   07:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:48 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini terjadi 2 hari ini.

Memanfaatkan waktu liburan sekolah, saya putuskan untuk pergi ke Puskesmas. Seperti biasa penyakit anak-anak zaman sekarang, flu. Datanglah saya ke Puskesmas jam 10 dengan harapan Puskesmas sudah sepi dan tidak ada antrian. Terkejutlah saya ketika melihat kondisi Puskesmas yang penuh dengan warga yang berobat.

Ini adalah Puskesmas Kelurahan. Ada sekitar 6/7 RW disini. Saya langsung mengambil nomor antrian dan ternyata mendapatkan nomor 57. Tak pernah saya berobat dapat nomor 57. Saya berobat kesana dengan kartu Askes. Menunggulah saya selama hampir setengah jam baru kemudian di panggil oleh dokter. Setelah diperiksa, saya mengantarkan resep dokter ke apoteker. Tidak disangka, saya mendapat nomor urut 49 dalam mengambil obat. ckckckck. Seramai inikah Puskesmas?

Hari ini kembali saya datang. Saya meminta surat rujukan dari dokter. Sengaja saya datang lebih siang, dan ternyata masih ada antrian. Untungnya tidak terlalu lama menunggu, kemudian saya dipanggil dokter. Ditengah pemeriksaan, seorang petugas datang.

"Dok, tanda tangan dulu disini sama disini. Cepetlah" sambil menyerahkan beberapa berkas

"Aduh ini ribet gara-gara KJS ya"

"Iya ini ribet" petugas Puskesmas ini kemudian keluar

Ternyata KJS juga berdampak di daerah sini. Saya akui, daerah ini belum ada yang dapat KJS. Sehingga dari kemarin saya lihat, banyak berkas fotocopy KK disudut Puskesmas. Pasien pun ikut membeludag. Namun sayang, belum siapnya teknologi dan SDM menjadi penghalang.

Kekhawatiran saya juga kalau nantinya pasien atau warga pemegang KJS lebih diutamakan, maka asuransi-asuransi semacam Askes, Jamsostek bisa-bisa tidak laku. Saya khawatir ada perbedaan pelayanan antara pengguna asuransi kesehatan dengan KJS. Kesehatan kan seharusnya milik semua, bukan hanya orang tertentu.

Buat Mas Joko, saya akui programnya bagus. Tapi tolong perhatikan SDM dan kesigapan dan kesiapan pelayanan di Puskesmas. Anda bilang kalo sakit ringan jangan langsung ke Rumah Sakit, ke Puskesmas dulu. Tapi nyatanya di Puskesmas pun kondisinya sama saja. Penuh.

Apakah itu juga terjadi di daerah anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun