Cinta dari Balik Goresan Jiwa

Fauzanahmadud - Torehan ini memiliki maksud memahami diri untuk lebih membenahi. Ketika jiwa tersandera, tidak hanya oleh derasnya waktu, tapi juga oleh arus jiwa yang selalu bergemuruh.

Diri haruslah selalu terjaga dari banyaknya simpang rayuan, godaan dan fantasi kesenangan. 

Bersama untuk menyimak di dalam benak, bukan untuk mendepak. Tentang bagaimana rasa bermanja diantara hati yang menghamba hadirnya cinta.
Dari jalan dan keadaan yang menerpanya dan dari dasar ketika sadar memperjuangkannya.

Tergambarkanlah cerita dalam suasana kasih yang memeluknya, meskipun jauh dari sempurna, setidaknya, mewakili warna warni kebutuhan hati  pemiliknya.

Inilah ketulusan orang yang mencinta, ia lantang menilik ketika hati tak lagi mampu menuliskan tentang kekasihnya. 

"Bagaimana mungkin aku mampu mengagumi keindahan-Mu, jika dunia luas yang penuh bahtera ini tak mampu aku jangkau. Jika bulanmu yang cerah diatas sana, telah membuat aku terpukau dan jika langit tinggimu yang biru tak mampu aku tatap.
Apalagi mataharimu yang silaunya membuat mataku tertunduk.

Pantaskah diriku tuk mengayuh hati dan merayu pagi hanya untuk sekedar menyaksikan senyum-Mu.
Patutkah diriku tak bersabar dalam titian gelombang yang menusuk waktu hidup.
Atau tak menerima gemuruh yang melanda langkah penghalang jiwa..?! 

Tentu, tidaklah salah jika diriku menghamba dalam damba dan kasih yang penuh cerita indah. Walau harap yang besar tak sampai ke warna langit yang bersahaja. 

Untuk-Mu yang tak dapat diraih oleh ilusi, citarasa dan batas-batas bias diri, berilah setitik celah untuk harapan ini, agar napas yang terpatri dapat meraih suara hati yang berselimut panasnya jeritan yang merintih. 

Kebutuhanku adalah kepasrahan untuk dapat bersama-Mu.
Bukan untukku agungkan, bukan untukku dendangkan dan bukan pula untukku kisahkan.
Karena kuasa yang terpinta dari rindu yang dicinta adalah ikatan yang saling keterkaitan.
Itulah harap berkata dari diri yang meminta. 

Selanjutnya..,
Dirimu yang disana, yang selalu berharap rasa dan mendamba cinta yang nyata. Tlah kuucap kata disetiap do'a agar senantiasa berbahagia.
Aku tahu betapa gelisahnya hati yang
mencinta, hati yang merindu hanya
dalam wasilah kata jarak yang jauh.