Semarang adalah Ibu Kota Jawa Tengah yang menjadi tujuan setiap orang saat musim mudik. Rata-rata para pendatang yang mencari kerja ke Ibu Kota Indonesia yaitu Jakarta, adalah orang Semarang. Termaksud saya hehe. Semarang dibagi menjadi dua bagian, yaitu Semarang atas dan Semarang bawah. Penduduk Semarang umumnya beretnis suku Jawa dan menggunakan bahasa Jawa. Penduduk Semarang mayoritas beragama Islam, di Semarang juga memiliki komunitas Tionghoa yang besar.
Tidak hanya etnis, agama saja yang menarik di Semarang, makanan khas Ibu Kota Jawa Tengah ini sangat menggugah selera para pecinta makanan. Lumpia menjadi makanan khas Semarang paling favorit untuk dijadikan oleh - oleh untuk tetangga, setiap gigitannya yang renyah dengan isi rebung ayam manis gurih bisa membuat anda tidak lelah mengunyahnya hingga gigitan terakhir, jika ingin mencicipi lumpia ditempat asli pembuatannya bisa langsung datang ke Gang Lombok yang berada dikawasan pecinaan Semarang.
Tahu Bakso menjadi camilan paling enak dibarengi dengan cabe rawit. Terdapat dua macam tahu bakso yaitu, tahu bakso goreng dan tahun bakso rebus. Rasanya yang gurih membuat camilan ini mudah dicari dipusat oleh - oleh kota Semarang, terutama dijalan Pandanaran. Jangan lupakan Bandeng Presto juga menjadi oleh - oleh favorit rasanya yang gurih, dagingnya yang empuk membuat anda ingin mengunyah terus dan terus.
Tempat wisata dikota semarang tidaklah sedikit, ada Lawang Sewu yang terkenal dengan pintu seribunya dan hal - hal mistis yang menyertainya menjadi daya tarik wisatawan untuk kesana, berada di Komplek Tugu Muda, Jalan Pemuda, Sekayu, Semarang, Jawa Tengah. Sam Poo Kong, adalah sebuah kelenteng persinggahan dan pendaratan pertama Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He atau Laksamana Cheng Ho, biasa disebut gedung batu, Kelenteng ini bisa dikunjungi oleh siapa pun dengan membayar tiket masuk kurang dari lima ribu rupiah, anda dapat merasa seperti masuk kedalam film - film Tiongkok atau China. Kelenteng ini berada dijalan Simongan No. 129, Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawah Tengah.
Dome Church Blenduk atau Gereja Blenduk yang dibangun pada 1753. Gedung yang bergaya Neo Klasisk ini justru tampil kontras dengan bangunan lainnya. Lokasinya yang berada di jalan Letjend suprapto No 32 Kota Lama Semarang, di sekitar gereja ini terdapat bangunan kolonial Belanda seperti Gedung Marba. Bangunan kuno yang sering menjadi salah satu tempat untuk foto pre wedding. Belum lengkap kalo ke Kota semarang tidak ke Alun-alun Semarang atau biasa disebut Simpang Lima. Letaknya yang menjadi pertemuan dari lima jalan yang bertemu menjadi satu yaitu, Jl. Pahlawan, Jl. Ahmad Yani, Pandanaran, Jl. Ahmad Dahlan, dan Jl. Gadjah Mada. Disekitar Simpang Lima juga terdapat pusat perbelanjaan dan hotel-hotel berbintang, cocok untuk anda yang baru ke Semarang.
Tidak lengkap kalau tidak ke Masjid Agung Semarang. Berada di Jl. Gajah Raya, Gayamsari, Semarang, Jawah Tengah. Bangunan arsitektur antara Jawa dan Arab sangat terasa di Masjid Agung Semarang, bangunan utama masjid beratap lima khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah dengan 4 menara. Gaya Romawi terlihat pada bangunan 25 pilar dipelataran masjid.Â
Pilar-pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dikiasi kaligrafi-kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul, digerbang tertulis dua kalimat syahadat, terdapat pula tulisan Arab Melayu. Daya tarik lainnya dari Masjid Agung semarang adalah Menara Asmaul Husna, tingginya 99 meter. Pada lantai dasar terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam), lantai 2 dan 3 ruangan Museum kebudayaan Islam, di lantai 18 terdapat kafe dan puncaknya lantai 19 anda dapat melihat seluruh pemandangan Kota Semarang, beserta keseluruhan bangunan masjid, dan juga dilengkapi dengan lima teropong.
