Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Medan Energi Hati, Kekuatan Tak Terlihat yang Menyentuh Dunia

29 Mei 2025   18:05 Diperbarui: 17 Juni 2025   18:11 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by AS Photograpy from Pixabay 

Apa yang Belum Kita Sadari dari Jantung Kita?

Selama ini, kita diajari bahwa hati---atau lebih tepatnya, jantung---adalah organ pemompa darah. Tugasnya mekanis, fungsinya biologis. Dalam tradisi spiritual, hati sering pula disimbolkan sebagai pusat perasaan dan cinta. Namun, sains modern kini membongkar satu lapisan realitas yang selama ini tersembunyi di balik dada kita: bahwa jantung adalah pusat energi elektromagnetik paling kuat dalam tubuh manusia.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa di sekitar jantung manusia memancar sebuah medan energi berbentuk torus, menyerupai donat kosmik, yang menjulur sejauh 5 hingga 8 kaki dari tubuh. Dan ini bukan metafora. Ini bukan aura mistis atau visualisasi spiritual. Medan ini dapat diukur secara ilmiah, dengan alat-alat konvensional yang tersedia di toko elektronik. Bahkan, para peneliti menyatakan, keterbatasan alat itulah yang membuat pengukuran berhenti di angka tersebut---sebab secara kuantum, medan energi ini bisa menjangkau tanpa batas.

Apa artinya ini bagi kita? Artinya, setiap emosi, niat, atau kondisi hati yang kita miliki---bergetar keluar dan memengaruhi lingkungan di sekitar kita. Kita bukan hanya makhluk biologis, tapi juga makhluk energetik. Dan mungkin inilah saatnya kita bertanya ulang: jika hati kita bisa menjangkau semesta, sudahkah kita menjaga isi hati kita sebaik mungkin?

Medan Energi Hati: Bukan Aura, Tapi Realitas Elektromagnetik

Kita hidup di zaman ketika batas antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas semakin kabur---bukan karena salah satu mengalah, tapi karena keduanya mulai saling mengonfirmasi. Salah satu temuan paling mengejutkan dalam dekade terakhir adalah adanya medan energi elektromagnetik yang memancar dari jantung manusia.

Medan ini tidak bisa dilihat mata, tetapi bisa diukur. Bentuknya disebut tube torus, yaitu medan energi berbentuk donat tiga dimensi yang mengelilingi jantung. Ukurannya, menurut para peneliti, menjangkau sekitar 5 hingga 8 kaki dari tubuh seseorang. Tapi perlu dicatat: itu bukan batas pastinya. Itu hanyalah batas dari kemampuan alat ukur konvensional kita saat ini.

Para ilmuwan, seperti yang dikutip Greg Braden dalam salah satu presentasinya, menyatakan bahwa kemungkinan besar medan energi hati bersifat tak terbatas di tingkat kuantum. Artinya, pancaran dari jantung kita bisa menembus ruang secara tak kasat mata dan berinteraksi dengan struktur energi lainnya di dunia ini.

Berbeda dari sekadar aura atau imajinasi spiritual, medan ini nyata. Ini adalah gelombang elektromagnetik yang membawa informasi. Dan seperti sinyal radio, ia bisa dipengaruhi oleh kondisi "pemancar"-nya: yaitu keadaan emosi dan kesadaran si pemilik hati.

Ketika seseorang sedang marah, sedih, penuh benci, atau cemas, getaran hati yang dipancarkan akan memiliki frekuensi tertentu---biasanya lebih rendah. Sebaliknya, ketika hati dipenuhi rasa syukur, kasih, atau ketenangan, maka frekuensinya naik dan berdampak luas ke sekitar.

Dengan kata lain, hati kita adalah pemancar. Dan pancaran itu bukan hanya memengaruhi diri kita sendiri, tetapi juga orang-orang dan lingkungan di sekitar kita.

Kita Adalah Energi, dan Hati Adalah Pusatnya

Jika medan energi jantung bisa menjangkau beberapa meter, bahkan kemungkinan tak terbatas secara kuantum, maka satu pertanyaan muncul: Siapa kita sebenarnya? Apakah kita hanya tubuh biologis? Ataukah kita adalah eksistensi energi yang dibungkus oleh tubuh fisik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun