Aku berasal dari-Mu,
hembusan lembut dari Cahaya-Mu,
dilemparkan ke dunia,
dengan rindu yang tak pernah bisa padam.
Aku berjalan bersama-Mu,
di antara luka yang menganga,
di antara cinta yang menyala,
di antara malam-malam panjang penuh pertanyaan.
Meski kadang aku lupa,
Meski kadang aku mengeluh,
Engkau tetap berjalan bersamaku,
tanpa menghakimi, tanpa meninggalkan.
Aku membawa semua ini pulang:
cerita yang retak,
penyesalan yang menitik,
cinta yang kadang takut, kadang berani,
kerinduan yang menjerit dalam sunyi.
Bukan untuk menunjukkan siapa aku,
tetapi untuk bersujud dalam keikhlasan:
"Ya Allah, ini aku...
dengan seluruh perjalanan yang Kau izinkan,
dengan seluruh luka yang Kau ajarkan,
dengan seluruh cinta yang Kau tanamkan."
Bukan aku yang mulia,
tapi Engkau yang Maha Menerima,
Maha Membuka pintu, bahkan untuk jiwa yang datang dengan tangan kosong.
Perjalanan ini,
yang penuh jatuh bangun,
yang penuh air mata dan tawa,
adalah perjalanan mengenal-Mu.
Dan di setiap langkah,
di setiap detik,
di setiap hembusan napas,
Engkau berbisik lembut:
"Aku bersamamu."
Jakarta, 27 April 2025
Pekik Aulia Rochman