Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menulis Itu Seperti Minum Air: Mudah, Tapi Kadang Bikin Tumpah

9 Februari 2025   06:23 Diperbarui: 9 Februari 2025   18:16 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Pernah nggak merasa pikiranmu penuh dengan ide-ide cemerlang, tapi begitu duduk di depan laptop untuk menulis, otakmu malah seperti koneksi Wi-Fi yang lemot? Padahal tadi waktu di kamar mandi, ide-ide itu mengalir deras kayak air kran yang lupa dimatikan. Eh, giliran mau ditulis, kok ya malah seret kayak air PDAM pas musim kemarau.

Menulis memang sering dianggap sulit karena kita berpikir harus menunggu "mood" atau inspirasi yang pas. Padahal, menulis itu nggak butuh ilham setara pujangga yang menatap senja sambil mendengar deburan ombak. Kadang, yang kita butuhkan cuma duduk, buka laptop, dan mulai ngetik meski otak masih sibuk mikirin kenapa galon air habis pas lagi butuh-butuhnya. 

Dalam artikel ini, kita akan bahas dua ilustrasi sederhana tapi penuh makna tentang menulis: satu tentang perbedaan berpikir dan menulis, dan satu lagi tentang bagaimana pikiran kita sebelum, saat, dan setelah menulis. Siap-siap, ya, karena setelah baca ini, kamu mungkin bakal bilang, "Oh, ternyata nulis itu nggak seseram mantan yang ghosting!" 

"Menulis adalah cara kita berbicara tanpa takut disela." --- Jules Renard

Thinking vs. Writing (Ilustrasi Air)

Coba bayangkan kamu sedang memegang air di kedua telapak tanganmu. Awalnya mungkin terasa mudah, tapi makin lama, air itu mulai menetes ke sana-sini, susah dikendalikan, dan akhirnya habis tumpah. Nah, itulah yang terjadi saat kita hanya berpikir tanpa menulis. Ide-ide brilian di kepala kita kayak air---mudah mengalir, tapi juga cepat hilang kalau nggak segera ditampung.

Sekarang bayangkan kamu menuangkan air itu ke dalam gelas. Apa yang terjadi? Airnya tetap, tapi jadi lebih terstruktur, lebih tenang, dan nggak tumpah ke mana-mana. Nah, itulah menulis. Menulis membantu kita 'menyimpan' ide dengan rapi, memberi bentuk pada sesuatu yang sebelumnya cair dan abstrak.

Kadang orang berpikir, "Aku nunggu ide sempurna dulu deh, baru nulis." Padahal, menunggu ide sempurna itu kayak nunggu air di kolam berubah jadi sirup---nggak akan terjadi! Justru dengan menulis, kita bisa mengolah ide yang awalnya berantakan jadi sesuatu yang bermakna.

Jadi, daripada nunggu inspirasi datang seperti pahlawan kesiangan, kenapa nggak mulai nulis aja? Karena menulis itu bukan soal punya ide yang sempurna, tapi soal menuangkan apa yang ada di pikiran---meski masih 'belepotan'---ke dalam wadah yang jelas. Seperti air di gelas, ide-ide itu jadi lebih jernih saat ditulis, bukan cuma dipikirkan. 

"You can't edit a blank page." --- Jodi Picoult
(Pas banget buat mengingatkan: yang penting mulai dulu!)

Sumber: Akun Instagram @milanicreative
Sumber: Akun Instagram @milanicreative

Before, During, After Writing (Ilustrasi Koper Baju)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun