Mohon tunggu...
Fauzan Widyarman
Fauzan Widyarman Mohon Tunggu... Administrasi - sesekali menulis

tulisan merupakan opini penulis atau hasil bacaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Akhir Tahun di Papua Barat Daya: Perjalanan ke Sorong

8 Januari 2023   22:25 Diperbarui: 8 Januari 2023   22:31 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami disambut oleh perwakilan baik dari Pelindo (operator pelabuhan) maupun Pelni (operator kapal laut) Sorong. Saat itulah untuk pertama kalinya kami tiba di Posko Nataru 2022 Pelabuhan Sorong. Tempat ini berlokasi di depan pintu masuk Pelabuhan Sorong. 

Posko ini penuh dengan petugas dari BNPP (dulu Basarnas), Taruna Politeknik Pelayaran Sorong, dan tentunya staf KSOP Sorong dibantu aparat TNI-Polri. Saya melihat koordinasi yang sangat baik lintas sektor di posko sederhana tersebut. 

Menurut informasi, ada banyak pejabat yang dijadwalkan datang ke Sorong pada periode Nataru tersebut sehingga membuat suasana cukup sibuk. Meskipun kapal Pelni belum datang, kami sempat masuk ke dermaga pelabuhan untuk melihat KM Sabuk Nusantara. Dermaga pelabuhan ini cukup luas. Begitu pun ruang tunggu penumpang di pelabuhan cukup baik, namun perlu perawatan bangunan lagi supaya tidak terkesan kuno.

Arus lalu lintas kapal, berdasarkan jadwal yang dipampang di spanduk besar di dalam posko, memang terlihat hampir setiap hari selama dua pekan selalu ada kapal masuk. Sayangnya karena faktor cuaca, jadwal tersebut bisa berubah sewaktu-waktu demi keselamatan perjalanan kapal. 

Pada hari itu setidaknya ada 2 kapal Pelni yang dijadwalkan bersandar di Sorong, yaitu Sinabung dan Gunung Dempo. Besoknya ada lagi dijadwalkan kapal Sirimau. Kami pun dijadwalkan datang lagi ke Pelabuhan nanti sore untuk melihat kedatangan kapal.

Makan Siang dan Kisah Berdinas di Papua

Saya bertemu dengan 3 lulusan Taruna dari STIP Jakarta dan PIP Semarang yang mendapat penempatan di Sorong. Dari mereka ada beberapa cerita tentang keadaan di sana yang mungkin bagi orang luar Papua akan terdengar unik. Mereka, yang juga bagian dari posko Nataru, berdinas di KSOP dan Distrik Navigasi (Disnav) Kelas I Sorong. 

Dari Pelabuhan, kami makan siang di RM Daeng Mace yang menyuguhkan menu seafood dan sayuran. Pada saat itu pula kami bersama dengan Pak Dimyati, salah seorang staf yang berasal dari Bandung yang belum begitu lama berdinas di KSOP Sorong. Cerita kehidupan di Papua dari beliau sangat unik dan lucu khususnya berkaitan dengan orang asli dan orang pendatang. 

Kota Sorong memang ramai dengan pendatang dari Jawa, Sulawesi, dan daerah lainnya yang berbaur dengan penduduk asli Papua atau lebih tepatnya Suku Moi yang merupakan suku asli Sorong. 

Meskipun beragam, toleransi dan kebersamaan di Sorong berjalan dengan baik bahkan kami melihat sedang ada pembangunan masjid besar di depan restoran ini. Banyaknya pendatang yang beragama muslim bahkan sampai ada IAIN di Sorong, suatu hal yang tidak saya sangka sebelumnya. Selain IAIN itu masih ada beberapa universitas lain di kota ini.

Ketika tiba di pelabuhan sore harinya, ternyata kapal yang dijadwalkan belum datang akibat faktor cuaca. Kami diinformasikan bahwa kapal kemungkinan baru tiba esok pagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun