Mohon tunggu...
Fauzah Sekar Wardani PWK UNEJ
Fauzah Sekar Wardani PWK UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kebun Kopi sebagai Wisata Edukasi di Jember

22 September 2022   05:20 Diperbarui: 22 September 2022   12:17 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi merupakan salah satu minuman yang digemari oleh masyarakat dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Kopi memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi untuk memenuhi pasar dalam negeri megeri maupun luar negeri. Minuman yang berasal dari seduhan biji kopi yang telah melewati beberapa proses untuk dapat dikonsumsi ini dipercaya dapat menghilangkan rasa kantuk. Tak jarang, minuman ini banyak dikonsumsi ketika orang orang mulai merasa lelah dan ngantuk namun belum menyelesaikan aktivitasnya. Kafein yang terkandung didalamnya dapat membuat orang melek dan segar kembali.


Indonesia sendiri merupakan produsen kopi terbesar keempat di  dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Peningkatan konsumsi kopi dalam negeri selama tujuh tahun terakhir juga mengalami tren positif dengan nilai rata-rata 5,07% dari rentang 2011–2017. Sedangkan menurut data United State Department of Agriculture (USDA), pertumbuhan konsumsi kopi dalam negeri mencapai 7,77% selama empat tahun terakhir (2015–2018).


Jember sendiri, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki produksi kopi yang bisa dibilang tinggi. Luas lahan tanaman kopi di Kabupaten Jember kondisi tahun 2008 seluas 5.591,99 ha dengan produksi 17.052,26 kwintal. Daerah sebaran tanaman kopi terutama di wilayah kecamatan Silo dengan luas 2.290,46 ha dengan produksi 6.862,91 kwintal, Kecamatan Sumberjambe luas 586,02 ha dengan produksi 1.821,88 kwintal, Kecamatan Ledokombo luas 534,31 ha dengan produksi 1. 690,18 kwintal, Kecamatan Panti dengan luas lahan 389,09 ha dengan produksi 1.535,94 kwintal, kecamatan Jelbuk dengan luas lahan 615,51 ha dengan produksi 1.226,44 kwintal.


Meskipun petani memiliki lahan kopi yang luas, namun tidak menunjukkan perkembangan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan petani kopi masih minim informasi mengenai bagaimana cara memasarkan kopi yang baik sehingga posisi petani kopi masih rendah.


Mungkin, beberapa cara yang dapat dijalankan agar produksi kopi meningkat adalah dengan menggaet atau melibatkan masyarakat dan para kalangan muda.


Di era milennial ini, tentunya kopi sangat diminati di kalangan anak muda. Mulai dari jenis kopi robusta, arabica, americano maupun kopi yang sudah dipadukan dengan varian lain. Seperti kopi gula aren, kopi pandan, es kopi susu, dan varian lainnya. Saat ini kopi sudah menjadi life style (gaya hidup) dan budaya bagi generasi muda itu sendiri.


Hal tersebut tentunya menjadikan peluang besar bagi masyarakat yang bergerak pada industry kopi. Dengan digemarinya kopi di kalangan anak muda, maka banyak pula coffee shop yang memiliki banyak penggemar atau pengunjung. Ditambah jika coffe shop tersebut dikemas dengan interior yang unik dan indah, memiliki kesan indah ketika difoto. Kalau anak muda jaman sekarang menyebutnya aesthetic yang berarti keindahan.


Selain karena dikemas dengan tampilan yang unik, kopi sendiri banyak diminati karena memang manfaat dari kopi tersebut, yang paling utama yaitu dapat menahan kantuk. Di kalangan pelajar atau mahasiswa sudah tak jarang jika mereka begadang ditemani kopi, mengerjakan tugas ditemani kopi, dan aktivitas aktivitas lainnya karena memang kopi se populer itu di kalangan anak muda.


Dampak dari digemarinya kopi di kalangan anak muda, maka akan berdampak pada meningkatnya produksi kopi nasional. Hal ini tentunya meningkatkan perekonomian pada sektor pertanian dan perkebunan.


Di Jember sendiri, tepatnya di Desa Nogosari Kecamatan Ajung terdapat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao atau yang bisa disingkat dengan Puslit Koka. Tempat ini bisa dibilang sebagai salah satu wisata edukasi karena menyajikan informasi mengenai cara pembuatan kopi dari mulai masih menjadi biji kopi hingga menjadu bubuk dan siap untuk diseduh. Disini, pengunjung diawali dengan diajak berkeliling melihat kebun kebun kopi menggunakan mobil yang sudah dihias unik sehingga menarik minat pengunjung. Suasananya pun juga mendukung, di kanan kiri selain terdapat tanaman perkebunan, banyak pohon pohon yang membuat suasana menjadi sejuk dan rindang.


Sementara pengunjung menikmati suasana, sambil dijelaskan bagaimana awal kopi tersebut ditanam, proses perawatan, kemudian nanti proses panen, dilanjutkan dengan proses penggilingan menjadi biji kopi yang siap untuk diseduh, lalu terakhir pengemasan yang sudah siap untuk dipasarkan. Tak hanya dijelaskan bagaimana prosesnya, pengunjung juga diajak langsung untuk menyaksikan beberapa proses diatas, sehingga mudah untuk dipahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun