gimana sih abah (almarhum kh rafei ali labuan) di mata mantunya? Juga gimana sih abah menyikapi mantunya selama ini? easy going, bebas, sangat perhatian.
abah itu enggak perdulu apakah mantunya ganteng, enggak ganteng, pinter atau biasa-biasa aja, kaya atau miskin.
mantunya dibiarkan tampil dan berlaku apa adanya saja.
tapi yang pasti diliat abah: akhlaknya, ilmunya dan membahagiakan anaknya apa enggak. sebagai salah satu kyai besar di banten abah punya kharisma tersendiri. tapi kharisma itu tak membuat mantunya sungkan. biasa saja, selama tetap hormat, santun, dan menyampaikan pikiran dengan baik.
bagaimana mantunya selama ini bersikap terhadap abah? rileks, tapi punya beban: harus bisa menunjukkan dan membuktikan sama abah bahwa anaknya ada di dalam keadaan “happy”. bahagia.
happy itu tak mesti kaya harta, tapi harus kaya hati hati; tak mesti memberi kesenangan berlebih tapi cukup dengan kabar sehat dan baik. abah itu enggak serem sama sekali; tapi yang bikin bergidik justru ilmunya, kemampuan pidatonya, kelihaian baca kitab kuningnya dan sosialisasinya yang tak terbatas ke masyarakat luas tanpa tingkatan.
apa hikmah mengenal abah? barokahnya. barokah sebagai kyai, barokah sebagai orang tua sendiri, barokah ilmu dan makna kehidupan ini.
menjadi salah satu mantu abah, saya termasuk orang yang sangat beruntung, karena bisa mendapatkan segenggam mutia sekaligus dalam hidup ini: dapat puterinya yang cantik, abahnya yang gagah, umi almarhum yang penuh perhatian, ibu hajjah masyitoh yang perkasa, kakak-adik ipar yang membanggakan, ponakan-ponakan yang lucu dan seluruh keluarga yang baik. semoga amal ibadah abah diterima Allah SWT.
menteng, 2 Oktober 2012