Mohon tunggu...
Sosbud

Indonesia dan Harapan

6 Mei 2019   00:12 Diperbarui: 6 Mei 2019   00:17 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Indonesia, mungkin sudah banyak orang-orang di belahan dunia ini mengenal Negara Indonesia, karena keBhinekaan dan keselarasan akan keragaman. Dengan keberagamannya tersebut, sedikit bahkan kita bisa katakan tidak ada mengenai kerusuhan karena perbedaan dari setiap daerah,suku, warna kulit, itu semua yang menyebabkan Indonesia beda dari yang lainnya dengan mempunyai pulau sebanyak 17.504 pulau di dalamnya, tak menyebabkan Indonesia menjadi terpecah melainkan malah membuat Indonesia menjadi semakin kuat karena keberagaman tersebut.

Tetapi, dalam keberagaman tersebut ternyata kalau dilihat dengan teliti, ada juga masalah-masalah yang mana kurang diperhatikan oleh pemerintah yang dapat menyebabkan ekonomi di Indonesia ini menjadi turun sebagai contoh, banyak nya pengangguran dikarenakan kurangnya lapangan kerja di berbagai daerah yang menyebabkan banyak yang sulit menghidupi keluarga jika hal ini akan terus terjadi.

Ini dikarenakan pertumbuhan populasi yang cepat daripada kematian, pemerintah mungkin sudah mencoba untuk menekan pertumbuhan populasi yang pesat dengan cara mengeluarkan Program KB (Keluarga Berencana) dengan ini dapat diharapkan dapat mengurangi pertumbuhan yang pesat tersebut, akan tetapi jika kita lihat dengan keadaan sekarang sangatlah kurang efektif dalam menanggulangi pertumbuhan tersebut.

Banyak dari masyarakat yang tidak mendapatkan lapangan pekerjaan berbuat hal apapun demi mendapatkan sesuap nasi, sehingga mereka menghalalkan cara-cara kriminal untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka dari itu tentunya banyak harapan-harapan saya,kita dan kalian semua tentunya akan Indonesia Maju kedepannya.

Saya bermimpi bahwa negara ini akan menjadi lebih rendah hati dan sifat itu menyebar di masing-masing dari kita sebagai budaya baru. Saya tidak bisa lebih menekankan pada situasi saat ini di mana kebanyakan orang begitu sibuk dengan pendapat mereka sendiri dan berusaha keras untuk mendorong mereka semua ke dalam tenggorokan semua orang, hanya dengan tujuan semata-mata untuk mendapatkan persetujuan tanpa syarat. 

Ketidaksabaran, keegoisan, kurangnya empati, dan ketidakpercayaan, membuat semua upaya langsung menuju kekecewaan. Tindakan yang menarik perhatian menjadi beracun, dipenuhi dengan kecemburuan dan daya saing yang tidak sehat. Negara ini pasti perlu melihat perspektif lain, melalui kerendahan hati.

Kerendahan hati membuka pintu untuk pengembangan. Itu dimulai dengan kemauan untuk mengakui bahwa setiap orang tidak sempurna, termasuk Anda sendiri. Ini berlanjut dengan menerima kegagalan sebagai batu loncatan untuk pertumbuhan. Untuk mengetahui bahwa tidak apa-apa untuk gagal, buka pintu lain untuk memaafkan orang lain ketika mereka juga gagal.

Tanpa mengalami kegagalan, kesalahan orang lain menjadi tidak dapat dibatalkan. Warga negara yang sederhana membuat negara yang sederhana dan saya berani bertaruh semua yang saya katakan bahwa melalui kerendahan hati, semua perubahan positif akan datang untuk negara ini.

Pendidikan menjadi tempat untuk saling menutupi punggung ketika mereka gagal. Tumbuh bersama dan bergerak maju sebagai kelompok individu, bukan sebagai satu orang, adalah cara ideal untuk mempertahankan jalur pembelajaran.

Kecemburuan akan diminimalkan karena setiap orang dapat berhubungan dan memahami bahwa kesuksesan seseorang mungkin datang melalui begitu banyak kesulitan dan ketekunan. Dan tidak pernah apa-apa untuk menghakimi orang hanya atas apa yang tampak di luar. Kerendahan hati meningkatkan empati dan menghilangkan ketidakpercayaan.

Tempat kerja menjadi tempat untuk menghargai kontribusi semua orang ketika kesuksesan terjadi. Tetapi ketika masa sulit datang, semua orang saling menjaga dan tetap tinggal sampai badai mereda. Kerendahan hatilah yang mengajar kita untuk menghargai hubungan manusia. Tanpa mereka, hidup menjadi membosankan dan tidak terpenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun