Self Management Sejak Usia Dini

Di artikel sebelumnya sudah kita bahas mengenai kesadaran diri atau self awareness, kali ini akan membahas mengenai self management. 

Tentu berbeda dengan self awareness, self awareness berhubungan dengan kesadaran diri sedangkan self management adalah pengendalian diri jadi.

Pengertian self management adalah kemampuan individu dalam mengendalikan dirinya dan mengarahkan segala potensi yang ada dalam dirinya. 

Ketika seseorang mampu mengontrol emosi, pikiran dan perilaku dalam dirinya tentunya akan membawa dampak positif baik untuk dirinya maupun lingkungan sosialnya. 

Dengan self management kita bisa mencapai tujuan atau impian yang hendak kita capai serta mampu menciptakan suasana yang positif. 

Misalnya ketika kita berpuasa kita mampu mengendalikan diri kita untuk tidak makan dan minum sampai waktu yang ditetapkan, kemudian saat akan ada ujian muncul rasa malas, tetapi kita memliki impian untuk mendapatkan nilai yang bagus, dengan kemampuan self management kita bisa mengendalikan rasa malas kita demi mencapai tujuan kita yaitu dengan belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus. 

Ada dorongan perubahan untuk maju mengatur semua unsur potensi pribadi , pengendalian kemauan untuk mencapai hal baik dan mengembangkan kehidupan.

penanaman self management bisa dilakukan sejak anak usia dini dan dilakukan secara konsisten, mengingat masa usia dini sangat bagus untuk diberikan stimulus stimulus positif dalam membentuk karakter anak kedepannya, pendidikan pada usia dini hanya akan terjadi sekali dan tak berulang. 

Self management juga bisa meningkatkan  kedisiplinan pada anak,  penerapannya pun bisa dimulai dengan hal - hal yang sederhana, misalnya ketika anak minta dibelikan permen tetapi kita menjajikannya ketika anak berhasil  menghabiskan makanannya, hal ini akan melatih anak mengendalikan kemauannya, kemudian ketika anak tantrum, tak mampu mengontrol amarahnya dan membuat ulah misal dengan membanting barang - barang.

Maka tetaplah tenang dan coba jelaskan pada anak bahwa perilaku tersebut tidaklah baik dan jelaskan pula konsekuensi dari perilaku tersebut. 

Bisa juga menanamkannya di lingkungan umum, misalnya  anak diajari untuk mengantri,  saat mengajak anak ke supermarket kemudian anak menginginkan mainan yang lebih dari satu, coba latih mereka untuk membuat keputusan, beritahu mereka bahwa mereka hanya boleh membeli satu mainan.