Mohon tunggu...
Febrian Fatqurohman
Febrian Fatqurohman Mohon Tunggu... Guru - Glory Glory Man Utd

Dendrophile

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sejarah dan Fakta-fakta Menarik "Putri Malu"

26 Desember 2022   21:21 Diperbarui: 26 Desember 2022   21:41 4070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Bunga dan daun Putri Malu. (Sumber : wikipedia.org)

Saat usia masih belia, tidak ada kesenangan yang bisa menyaingi saat menyaksikan daun dari tumbuhan yang ketika disentuh akan segera menguncup. Bahkan ketika sudah beranjak dewasa pun, saya masih senang kalau menemukan tumbuhan ini, dan mungkin akan menyentuh daunnya jika ada kesempatan.

Tumbuhan yang sensitif ketika disentuh ini dikenal secara luas sebagai "Putri Malu". Reaksi putri malu umumnya meliputi pelipatan pada daun dan pembungkukan pada batang. 

Reaksi cepatnya menjadikan mereka sebagai salah satu tumbuhan unik di planet ini. putri malu seakan menyadarkan manusia bahwa tumbuhan tidak hanya diam, atau tidak selalu pasif. Tapi pertanyaanya, Mengapa putri malu bereaksi secepat itu? dan Bagaimana mereka melakukannya?

Sejarah dinamakan "Putri Malu"

Meskipun spesies unik ini memiliki banyak nama lokal yang berbeda-beda di setiap belahan dunia, putri malu memiliki nama ilmiah Mimosa pudica termasuk ke dalam famili Fabaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Mereka berkerabat jauh dengan kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai.

Dalam bahasa latin, Mimosa pudica berasal dari kata Mimic/mimus yang berarti daun sensitif, dan pudica yang berarti pemalu atau menyusut. Di Indonesia sendiri banyak nama lokal yang dimiliki tumbuhan ini, mulai dari rebah bangun, kaget-kaget, serta kucingan. Tetapi, nama yang populer untuk tumbuhan Mimosa adalah putri malu.

Sifat malu yang tersemat pada tumbuhan Mimosa konon berasal dari seorang putri kerajaan yang sangat cantik jelita bernama Putri Kaniawati, kecantikannya terkenal hingga ke seluruh penjuru negeri. 

Oleh karena itu, banyak pemuda yang datang ingin melamarnya. Termasuk pangeran Jaka Amparan, putra Raja Mahesapati dari Kerajaan Pasirmaya.

Namun sayang, sang putri memiliki sifat yang sangat pemalu. Setiap kali ada yang ingin menemuinya, sang putri gemetar dan segera menghindarinya. Alhasil para pemuda pulang dengan perasaan yang kecewa.

Karena paras ayu Putri Kaniawati telah membuat sang pangeran terpesona, pangeran Jaka Amparan tidak menyerah dan mencoba menyusun strategi untuk bertemu dengan sang putri. Sang pangeran tidak segera pulang, dan saat berjalan melewati istana, tanpa disadari ia beradu pandang dengan sang putri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun