Siang ini, cuaca begitu terik. Panas matahari seakan membakar kulit. Sudah dua minggu ini tak ada hujan. Rumput-rumput sudah mulai terlihat layu menguning, tanah mulai menampakkan retaknya karena sudah lama tak diguyur hujan.
Segera ku naiki si biru sahabat sejatiku yang selalu setia menemaniku kemana pun aku pergi untuk pulang ke rumah. Sebelum pulang aku berencana untuk pergi ke pasar untuk membeli keperluan sehari-hari dan peralatan lainnya.
Di bawah sinar matahari yang terik ku kendarai motorku menuju ke pasar.
Sesampainya di pasar segera ku parkirkan  motor di parkiran, dan bergegas ku mencari semua yang aku butuhkan.
Sudah lama aku tak pergi ke pasar, banyak perubahan yang terjadi. Gedung-gedung sudah berganti gedung baru karena bangunan lama sudah tidak layak pakai. Para pedagang sudah mulai sepi karena memang hari sudah siang dan barang dagangan mereka sudah habis. Segera ku menyelesaikan pencarian keperluanku satu persatu.
Setelah semuanya selesai, aku menuju parkiran. Cuaca begitu terik sekali manambah rasa dahaga yang dari tadi sudah menyerangku. Ku periksa tangki bensin, eh ternyata tinggal sedikit lagi. Tanpa berlama-lama, segera aku menuju POM Bensin yang letaknya tidak jauh dari pasar. Segera ku isi bensin ke motorku.
Sepintas ku lirik ke ujung POM, tampak di sana seorang penjual es krim cincau. Penjual es krim itu sudah lama berjualan di sana. Es krim cincau adalah Cincau yang dicampur dengan kacang merah dan diberi es krim di atasnya. Rasanya segar sekali, membuat orang yang sedang dahaga tak dapat menahan keinginan untuk membelinya.
Tanpa berpikir panjang, aku dekati penjual es tersebut untuk membelinya. Ku pesan segelas es krim cincau. Pedagang es pun menyiapkan pesenanku. Setelah itu aku duduk untuk menikmati es tersebut. Benar saja, dahaga yang dari tadi ku tahan mulai menghilang. Segera ku menghabiskan es krim tersebut dan bergegas pulang ke rumah karena tanpa terasa hari bertambah siang.
Tanggamus, 3 Desember 2022
