Definisi coaching menurut ICF (International Coaching Federation) yaitu hubungan kemitraan antara coach dan individu yang dijalin melalui proses memaksimalkan potensi personal dan profesional dirinya.
Dalam dunia pendidikan coaching sangat diperlukan karena dapat membantu mengubah pola pikir guru dalam memberdayakan siswa untuk menjadi individu pembelajar mandiri. Coaching dapat digunakan sebagai metode untuk memfasilitasi perubahan perilaku serta membantu siswa untuk berpikir dalam tingkatan yang lebih dalam dan lebih tinggi.Â
Dalam proses coaching, guru membangun hubungan kemitraan yang akrab dan memberdayakan dengan menggunakan struktur pertanyaan yang dapat memotivasi daya imajinasi dan kreasi coachee untuk menemukan potensi atau sumber daya yang ada dalam diri coachee sehingga dapat menciptakan solusi terkait isu dan permasalahan yang dihadapi.
Coaching bertujuan untuk perbaikkan (improvement) dan pengembangan diri dari keadaan sekarang menuju keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai dilengkapi dengan rencana aksi ke depan dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini yang berkaitan dengan perbaikkan diri siswa meningkatkan semangat belajar, strategi belajar, peningkatan pemahaman materi pelajaran dan lain sebagainya.
Ada beberapa hal yang menjadi tugas seorang coach ketika melakukan proses coaching, yaitu :
1. Memberi pertanyaan untuk membantu coachee membangun kerangka berpikir sehingga muncul solusi-solusi dalam diri coachee.
2. Mendorong penemuan diri individu dan daya imajinasi tentang masalah yang dihadapinya.
3. Memberi tanggapan yang tepat dan membangun komunikasi yang bermakna selama coaching berlangsung.
4. Memegang tanggung jawab dan akuntabilitas / kerahasiaan individu.
Aspek kunci keberhasilan coaching adalah :
1. Memegang coach position
Dikutip dari 5 Erickson Principle, dalam memandang chochee, coach menyadari bahwa :
a. Setiap orang pada hakikatnya baik (everyone is okay)
b. Selalu ada perbaikkan atau perbahan menjadi lebih baik (change is invitable)
c. Setiap orang punya niat baik (everyone have agood invitation)
d. Setiap orang mengambil keputusan terbaik (everyone make a the best decision)
e. Setiap orang mempunyai sumber daya atau potensi (everyone is resourceful)
2. Menjalankan 4 langkah proses coaching.
Proses coaching dapat dilakukan dengan menggunakan frame work GROW (Goals, Reality, Options, Will)
- G (Goals), coach menanyakan apa yang sebenarnya diinginkan oleh coachee. Coach membantu coachee menentukan tujuan atau sesuatu yang akan diraih pada akhir sesi coaching.
- R (Reality), coach menanyakan kondisi realita yang dirasakan oleh coachee saat ini. Coach membantu coachee mengasah kesadaran diri untuk menyadari titik awal di mana dia berada dan titik akhir perubahan diri sehingga coachee semakin yakin dengan apa yang akan dilakukannya.
- O (Options), coach menanyakan apa saja potensi, sumber daya atau kesempatan yang ada pada diri coachee yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan solusi. Coach membantu coachee mengasah daya imajinasi dan kreativitas coachee untuk menemukan solusi yang tepat dan mudah dilakukan.
- W (Will), coach menanyakan seberapa komitmen coachee dalam melaksanakan opsi solusi yang ia ciptakan. Coach membantu coachee mengurai rencana aksi nyata agar benar-benar dilaksanakan hingga berhasil mencapai tujuan yang ingin dituju oleh coachee.
3. Berkomunikasi secara aktif dalam proses coaching.Â
Coach menciptakan situasi yang mendukung coachee dapat berkomunikasi dengan aktif sehingga coachee dapat menemukan potensinya yang sebelumnya belum bisa ditemukannya sendiri untuk mencapai tujuan yang dituju.
Tanggamus, 28 November 2022
#docjay
