Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pena yang Melelahkan

18 November 2024   11:00 Diperbarui: 18 November 2024   11:03 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pena di tanganku mulai gemetar,
Tarian tintanya tak lagi lancar,
Kertas di hadapan penuh coretan,
Namun pikiranku tenggelam dalam kelelahan.

Setiap goresan adalah perjuangan,
Mencari makna di balik kata yang hilang,
Merangkai mimpi dari serpihan waktu,
Meski lelah sering mengetuk pintu.

Aku menulis, meski jemari letih,
Dalam tinta ada cerita yang ingin berdalih,
Bahwa langkah ini tak sia-sia,
Meski jalan terjal membentang di depan mata.

Pena ini saksi bisu harapanku,
Mengurai resah menjadi tekad baru,
Walau terkadang aku ingin berhenti,
Namun cinta pada ilmu terus menyelimuti.

Biar lelah ini menjadi teman setia,
Biar tinta mengering oleh air mata,
Karena di ujung perjalanan yang panjang,
Ada cahaya yang akan memberi terang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun