Di balik jendela yang berkabut,
Ku duduk dalam kesunyian malam,
Menatap hujan yang mengalir perlahan,
Mengundang kenangan yang terpahat dalam hati.
Bayang-bayang masa lalu menghiasi dinding,
Seperti lukisan yang tak pernah pudar warnanya,
Saat kita bersama, tertawa dan bercanda,
Mengisi ruang yang kini terasa sepi.
Hujan menari-nari di atas atap,
Seakan mengiringi melodi lama yang mengalun,
Di sudut hati, ada suara gemuruh yang tenang,
Memanggil kenangan yang tersembunyi dalam mimpi.
Tepi jendela menjadi saksi bisu,
Pada cerita-cerita yang pernah kita bagikan,
Senyum manis, tangis pilu, cerita yang terus hidup,
Merangkai nostalgia yang terlukis dalam ingatan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!