Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ciri-ciri Wanita Cerdas dalam Islam

30 November 2022   17:19 Diperbarui: 30 November 2022   17:25 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jenis kelamin laki-laki dan perempuan menjadi identitas manusia, sehingga tidak mungkin untuk memilih di antara keduanya. Manusia secara kodrati memiliki ciri-ciri yang tunduk pada hukum kodrat karena ia adalah makhluk kodrati (naturwesen).

Gabriel Marcel menegaskan bahwa manusia bukanlah "masalah" yang dapat diselesaikan sepenuhnya; sebaliknya, mereka adalah "misteri" yang sifat dan karakteristiknya tidak dapat dijelaskan sepenuhnya; karenanya, perlu untuk memahami dan mengalami keberadaan mereka. 

Di antara banyak ciptaan Tuhan, manusia bukanlah satu-satunya yang menjalani kehidupan mereka. Dalam nada yang sama, pria dan wanita dirancang untuk saling melengkapi dan membentuk kesatuan (persekutuan) dengan Dalam Al-Qur'an Surat al-Nis (4): Ada banyak penafsiran terhadap frasa "nafsin wahidah". 

Namun, Hamka melihat nafsin wahidah sebagai pemahaman biasa, diri, bukan hanya tubuh kasar .Bagian laki-laki dan perempuan dari diri manusia dipisahkan dari yang asli, yaitu diri manusia. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun ada dua jenis kelamin, manusia pada hakekatnya tetap sama, jadi laki-laki dan perempuan sama-sama manusia.

Penafsiran ini menekankan fakta bahwa menjadi laki-laki atau perempuan memiliki persamaan dan perbedaan yang tidak perlu diperdebatkan. Laki-laki dan perempuan sama-sama diberkahi dengan pikiran yang membedakan manusia dari hewan, yaitu kesamaan. 

Laki-laki dan perempuan memiliki organ reproduksi yang berbeda , d terlepas dari perbedaan mereka. Wajar wanita berhak atas haid, hamil, melahirkan, dan menyusui. Sehingga keadilan Allah didasarkan pada potensi seperangkat perbedaan (perbedaan). 

Tidak ada habisnya pembahasan tentang perbedaan laki-laki dan perempuan. serta segala bentuk klaim atas hak, posisi, dan peran. Namun yang terpenting adalah memikirkan bagaimana membantu perempuan, khususnya, menjadi berdaya. 

Jika ia hanya mempersoalkan reformulasi pola hubungan laki-laki-perempuan, yang Ia memandang sebagai bentuk perubahan, maka substansi perjuangan tidak menyentuh persoalan yang paling mendasar. Bagaimanapun, bagaimana melahirkan pemahaman yang komprehensif untuk membangun kebersamaan dan kesempurnaan dalam menjalani kehidupan.

Setiap wanita memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi cerdas. Namun, bagaimana hukum Islam dapat diterapkan? Apakah penampilan fisik seseorang atau yang lain? Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut, Anda dapat merujuk pada uraian berikut.

1] Sadar akan Hak Anda sebagai Muslimah yang Tidak Boleh Dilanggar Sebagai wanita Muslim yang cerdas, Anda harus menyadari tindakan yang boleh dan tidak. Mengetahui batasannya memungkinkan dia untuk menjaga rasa hormat dan kekaguman dari mereka. Dia tidak harus bertindak lepas kendali dengan hidupnya hanya karena dia pintar di sini. Namun, Anda harus mengakui posisi dan harga diri Anda sebagai seorang wanita Muslim. Dia Memiliki Kapasitas

Setiap orang diperkaya dengan kemampuan yang tidak setara dengan yang lain. Demikian juga dengan wanita yang cerdas. Selain itu, bersikap sombong sangat dilarang dalam Islam. Meskipun memiliki kemampuan lebih dari yang lain, sebaiknya tetap rendah hati dan menjaga kemampuan. kendalikan perasaan orang lain agar tidak pamer. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun