Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jagalah Allah (2)

25 Juni 2021   17:21 Diperbarui: 25 Juni 2021   17:49 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jagalah Allah (2)... koleksi pribadi

Dari Abul 'Abbas 'Abdullah bin 'Abbs Radhiyallahu anhuma , ia mengatakan, "Pada suatu hari, aku pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda,

"Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: 'Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.'" [HR. at-Tirmidzi)."

Dalam riwayat yang lain disebutkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan."

Baik, kemarin kita sudah membahas tentang pesan pertama Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam,

(Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu)

Pesan berikutnya adalah konsekwensi dan komitmen yang harus dilakukan dalam 'menjaga Allah.'

Pada hakikatnya menjaga Allah bermakna menjaga agar Allah senantiasa ridho dengan amal dan usaha yang kita lakukan dalam membuktikan keimanan kita. Karena iman tak cukup hanya diyakini dalam hati dan diucapkan dengan lisan. Namun perlu dibuktikan dalam amal perbuatan dalam keseharian.

Maka pesan berikutnya, adalah menyertakan Allah dalam setiap kehidupan kita, dalam kondisi apapun, hanya Allah tempat bersandar dan menggantungkan harapan.

(Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah)

Ini adalah hikmah nabawiyah yang selayaknya dijaga dan disebarkan yaitu melakukan ajakan untuk mengenal Allah (ma'rifatullah) di saat senang, sehat, kaya, aman, dan kuat. Ma'rifatullah dapat dilakukan dengan cara menjaga berbagai kewajiban, menjauhi berbagai larangan, dan menambah usaha mendekatkan diri kepada-Nya dengan memperbanyak amalan sunnah. Maka, barangsiapa ma'rifatullah dalam keadaan seperti ini, maka Allah ta'ala akan mengingatnya dan menolongnya pada saat keadaannya susah, sempit, fakir, sakit.

(Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah)

Seorang hamba meskipun telah diberikan kedudukan, kekuatan, dan kekuasaan, dia tetaplah makhluk yang tak mampu dan lemah untuk mendatangkan manfaat dan menolak bahaya dari dirinya sendiri. Pada waktu-waktu tertentu, dia bisa saja merasa tidak membutuhkan siapapun. Namun, pada saat-saat yang lain pastilah dia tidak bisa menolong dirinya sendiri dam membutuhkan pertolongan dari yang lain.

Hanya Sang Kholiq-lah yang berkuasa atas segala apa yang akan menimpa semua makhluk ciptaan-Nya. Maka kepadanyalah segala permohonan dan harapan semestinya digantungkan. Dan Allah berfirman,

"Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan doa kalian." (QS Ghfir40:60)

"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang berdo'a (menyembah) kepada selain Allah, (sembahan) yang tidak dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari Kiamat. " (QS Al-ahqf:5)

Maka, wajib atas setiap muslim untuk memurnikan ketundukan kepada Allah ta'ala, dengan menaati-Nya dan meninggalkan perbuatan maksiat kepada-Nya, mohon pertolongan untuk sabar terhadap seluruh takdir-Nya serta keteguhan hati pada hari bertemu dengan-Nya, yaitu pada hari dimana anak dan harta tidak bermanfaat lagi.

"Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan.(QS Alftihah:5)

#bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun