Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Munasabah Amalan Ramadhan

8 Mei 2021   05:40 Diperbarui: 8 Mei 2021   05:48 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

"Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya". [HR. At-Tirmidzi)

  1. Bagaimana dia mengisi waktunya.
    Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,

"Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang buruk"

  1. Bagaimana dia memanfaatkan ilmunya.
    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullaah mengatakan, "Ilmu adalah apa yang dibangun di atas dalil, dan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dibawa oleh Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Terkadang ada ilmu yang tidak berasal dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, tetapi dalam urusan duniawi, seperti ilmu kedokteran, ilmu hitung, ilmu pertanian, dan ilmu perdagangan."

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

.

"Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya laksana hujan deras yang menimpa tanah. Di antara tanah itu ada yang subur. Ia menerima air lalu menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak.

Di antaranya juga ada tanah kering yang menyimpan air. Lalu Allah memberi manusia manfaat darinya sehingga mereka meminumnya, mengairi tanaman, dan berladang dengannya. Hujan itu juga mengenai jenis (tanah yang) lain yaitu yang tandus, yang tidak menyimpan air, tidak pula menumbuhkan tanaman.

Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah, lalu ia mendapat manfaat dari apa yang Allah mengutus aku dengannya. Juga perumpamaan atas orang yang tidak menaruh perhatian terhadapnya. Ia tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya aku diutus."

  1. Bagaimana dia mengupayakan dan membelanjakan hartanya
    Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Hamba berkata, "Harta-hartaku." Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan." (HR. Muslim)

Orang yang sholih adalah orang yang memperhatikan dan menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak sesama. Harta yang baik adalah harta yang dimanfaatkan untuk maslahat dunia dan akhirat.

  1. Bagaimana dia memberdayakan tubuhnya, hanya untuk mencukupi kebutuhan asasinya sajakah (makan, minum, tidur) atau memberdayakannya untuk amal shalih.

Sesungguhnya setiap perbuatan yang dilakukan manusia bisa dikelompokkan dalam tiga kategori.:

Pertama, termasuk ketaatan, bila diniatkan karena Allah, dan dilakukan sesuai tuntunan syari'at.
Kedua, termasuk kedurhakaan, bila diniatkan bukan karena Allah, dan tidak dilakukan sesuai tuntunan syariat.
Ketiga, tidak termasuk ketaatan maupun kedurhakaan, bila tidak disertai niat, namun tidak melanggar syariat, hanya sekadar memenuhi kebutuhan asasinya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun