Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

5 Sehat Menjadi Ibu Tangguh

26 Desember 2020   12:12 Diperbarui: 26 Desember 2020   13:50 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masing-masing orang bebas memilih, sisi mana yang dia tampakkan di atas telapak tangannya dan sisi mana yang akan dia sembunyikan agar tak terlihat. Orang yang negative thinking, akan selalu meletakkan sisi yang menampilkan angka berada di atas dan sisi gambar berada di bawah. Dengan demikian yang terlihat olehnya hanyalah ujian, musibah, ketakutan, keburukan dan kesedihan saja. Hal ini hanya akan membuatnya selalu berburuk sangka, tidak bersemangat, lelah dan mudah putus asa sehingga tidak sehat dan mudah sakit.

Orang yang positive thinking, akan selalu meletakkan sisi gambar berada di atas dan sisi angka berada di bawah. Dengan demikian yang terlihat olehnya adalah anugrah, kenikmatan, kebaikan, kesenangan dan harapan. Andaipun saat itu dia mendapatkan peristiwa yang tidak menyenangkan, dia tetap berbaik sangka dan masih mempunyai harapan untuk mengubahnya menjadi lebih baik. Hidupnya akan selalu bersemangat, suka berbuat baik, selalu kreatif dan berusaha menemukan hal-hal baru yang bermanfaat. 

"Jatuh bangun itu hal biasa, yang jelas harus segera bangun lagi.  Tak masalah harus jatuh berapa kali, yang jelas bangunnya harus lebih banyak dari jatuhnya."

Ibu yang sehat mental akan selalu berpositive thinking. Dan dia akan membagikan aura positive pada seluruh keluarganya.

4. Sehat Akal (selalu belajar dan terus belajar)

Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Dia sudah mulai mengajar sejak sang anak masih berada dalam kandungannya. Dan ketika mereka satu per satu lahir ke dunia, perannya senantiasa bertambah. Dia tak hanya berperan sebagai guru, tetapi juga sebagai perawat, dokter, ahli gizi, ahli keuangan, merangkap laundry dan cleaning service. 

Menjadi gurupun tidak terbatas dalam jenjang tertentu saja, tetapi menyesuaikan situasi dan kondisi anak-anaknya. Saat mereka balita, ibu harus mengerti bagaimana mengasuh balita, pendidkan apa saja yang harus diberikan untuk bekal mereka. Saat mereka usia sekolah, ibu pun perlu belajar matematika, bahasa, pengetahuan alam, pengetahuan sosial yang mereka butuhkan. Saat mereka remaja pun, ibu mesti berperan sebagai sahabat  agar dapat rujukan pertama ketika mereka mendapati suatu masalah (sebagai tempat konsul). 

Untuk itu ibu harus selalu belajar dan terus belajar. Adakalanya, pola pengasuhan yang diterapkan orang tua kita dahulu dapat diterapkan pada anak-anak. Namun, adakalanya, tidak sesuai. Zamannya sudah berbeda, maka pendekatan dan penangannya pun akan berbeda pula. Seorang ibu semestinya tidak mengatakan "dulu waktu kecil, ibu begini dan begitu. jadi kamu juga harus begini dan begitu seperti ibu."

Jangan menerapkan pola pengasuhan secara diktator, karena bisa jadi anak-anak hanya akan taat saat  ibu berada dalam pengawasan mereka. Tetapi, ketika anak-anak berada di luar pengawasan ibu, bisa jadi mereka akan berbuat sesuka mereka dan melupakan aturan-aturan yang sudah ibu terapkan. Maka banyak sekali anak-anak yang alim di rumah, tapi di luar rumah menjadi anak 'nakal'. 

Untuk menjadi ibu yang dicintai, dihormati dan ditaati, ibu harus bisa mengikat hati anak. Menjadi orang yang paling dekat dan paling memahami mereka.  Zaman sekarang, ibu juga harus bersaing dengan televisi, gadget dan media sosial yang lain dalam mengambil hati anak. Maka ibu harus selalu belajar dan terus belajar, agar peran ibu di hati anak tidak tergantikan oleh televisi, gadget, dll.

5. Sehat Fisik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun